Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Pembekuan BEM FISIP Unair Adalah Otoritarianisme Baru!

Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Pembekuan BEM FISIP Unair Adalah Otoritarianisme Baru!

Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono mengomentari polemik pembekuan BEM Unair.-Deni Wicaksono-Deni Wicaksono

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga oleh pihak kampus menuai reaksi keras dari Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono. Polemik itu terjadi saat Mahasiswa mengirimkan karangan bunga satire yang mengkritik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 

Deni menilai bahwa pembekuan tersebut merupakan bentuk pembungkaman terhadap aspirasi mahasiswa.

"Aspirasi mahasiswa adalah bagian dari dinamika kampus yang harus dihormati. Tidak seharusnya aspirasi mereka dihadang dan dibreidel, tetapi justru harus diajak berdialog," tegas Deni kepada media, Minggu, 27 Oktober 2024.

Menurut Deni, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa, dan peran serta suara mereka sangat penting dalam demokrasi.

BACA JUGA:Pembekuan BEM FISIP Unair Dinilai Represif dan Tak Demokratis, Begini Ragam Kritik Mahasiswa

BACA JUGA:Dekan FISIP Unair Enggan Berkomentar Soal Pembekuan BEM, Sebut Akan Lakukan Pemanggilan Senin Esok

Tindakan membatasi ruang gerak dan kebebasan berekspresi mahasiswa, lanjutnya, bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan mencerminkan bentuk otoritarianisme baru.

“Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Pembungkaman terhadap mereka adalah wujud dari otoritarianisme baru yang tidak boleh kita biarkan,” ujar Deni, yang juga merupakan mantan Presiden BEM FISIP UNAIR.


Karangan Bunga Prabowo-Gibran yang dibuat BEM FISIP Unair.--Dok. BEM FISIP Unair

Deni mendesak Universitas Airlangga untuk segera mencabut pembekuan BEM FISIP.

Ia menekankan bahwa dialog terbuka dan saling mendengarkan adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan, tanpa harus membatasi hak kebebasan berpendapat mahasiswa.

BACA JUGA:Ucapan Satire Berujung Pembekuan BEM FISIP Unair, Mahasiswa: Kebebasan Berpendapat Dibatasi?

BACA JUGA:Dibekukan Buntut Karangan Bunga Satire, BEM FISIP Unair Akan Temui Dekanat Senin Besok

“Cabut pembekuan BEM. Ajak mereka berdialog, dengarkan aspirasi mereka, karena demokrasi hanya akan tumbuh subur bila suara-suara kritis dihargai dan diberi ruang,” kata politisi PDIP itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: