Perubahan: Hambatan atau Peluang bagi Startup Indonesia

Perubahan: Hambatan atau Peluang bagi Startup Indonesia

ILUSTRASI perubahan: hambatan atau peluang bagi startup Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Live Event di IDX Channel, Startup Mobilman.id

Pada 22 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presidan Indonesia untuk periode 2024–2029. Pada hari yang sama, Prabowo juga langsung mengangkat kabinet baru dan menamakannya Kabinet Merah Putih. 

Kabinet baru itu terdiri atas 48 kementerian, termasuk beberapa kementerian baru yang dibentuk untuk dapat menangani isu-isu spesifik seperti ekonomi digital dan inovasi. 

Perubahan kepemimpinan pemerintah Indonesia itu juga membawa dampak signifikan terhadap perekonomian dan ekosistem startup

BACA JUGA:Startup Bisa Tembus Rp 4.500 Triliun

BACA JUGA:Anti-fraud System Sulitkan Perusahaan Startup

Salah satu kementerian baru yang diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih terfokus bagi startup dan perusahaan teknologi adalah Kementerian Ekonomi Digital dan Inovasi. 

Selain itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang merupakan kementerian baru, diharapkan dapat berperan penting dalam mendukung pengembangan riset dan inovasi di perguruan tinggi.

Kejadian-kejadian global seperti ketegangan geopolitik, pandemi Covid-19, dan fenomena deflasi yang terjadi di Indonesia merupakan tantangan kompleks yang dihadapi startup Indonesia. 

Perubahan kepemimpinan, regulasi, dan kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi operasional dan pertumbuhan startup. Selain itu, kekurangan talenta teknis yang andal merupakan salah satu tantangan utama bagi startup di Indonesia selain pendanaan.  

Menurut Startup Ranking, jumlah startup di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 2.654. Dengan jumlah itu, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia, peringkat ke-2 di Asia, dan peringkat ke-1 di Asia Tenggara. 

Beberapa startup Indonesia telah mencapai status unicorn dan decacorn, seperti halnya Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak. 

Sektor atau bidang yang paling banyak berkembang dan menarik minat investor serta menciptakan lapangan kerja baru, antara lain, adalah e-commerce, fintech, edtech, dan healthtech

Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam inovasi dan teknologi. Jadi, meski dihadapkan pada berbagai tantangan atau hambatan, terdapat peluang besar bagi startup Indonesia. 

Percepatan digitalisasi membuka peluang bagi startup untuk tetap mengembangkan solusi inovatif di berbagai bidang. Di antaranya, teknologi, kesehatan, dan pendidikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: