Dua Wanita Gagal Taklukkan Donald Trump
ILUSTRASI dua wanita gagal menaklukkan Donald Trump. Mereka adalah Hillary Clinton dan Kamala Harris. Trump kini kembali menghuni Gedung Putih.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kesalahan-kesalahan Trump di masa lalu –bahkan perkara hukum yang menimpa ia, termasuk dua kali menghadapi impeachment– ternyata tidak banyak memengaruhi publik AS untuk tetap memilih Trump daripada Harris.
PROTEKSIONIS
Yang ditunggu saat ini adalah kebijakan politik dan ekonomi Donald Trump sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat yang akan menjabat untuk periode 2025–2029.
Kampanye Trump tahun ini tidak berbeda dengan Pilpres 2016, ”Make America Great Again”. Membuat AS menjadi negara yang lebih baik dan lebih besar.
Yang banyak ditunggu publik adalah kebijakan Trump dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah, terutama isu Israel-Palestina.
Di bawah Joe Biden, pemerintah AS terbukti gagal mencegah konflik militer Rusia dengan Ukraina serta genosida di Jalur Gaza. Mampukah Trump menghentikan ketegangan di Eropa dan menciptakan kembali perdamaian di Timur Tengah?
Dalam bidang ekonomi, belajar dari pemerintahan periode 2017–2021, Trump cenderung mengambil kebijakan yang proteksionis. Trump
tidak segan-segan menetapkan bea masuk yang tinggi atas sejumlah komoditas dari luar negeri untuk melindungi kepentingan petani di dalam negeri. Ekspor minyak sawit Indonesia ke AS pernah merosot sangat tajam gara-gara kebijakan antidumping yang diberlakukan Trump.
Namun, latar belakang Trump yang seorang pebisnis mengambil sikap permisif terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan.
Para aktivis lingkungan memperkirakan, Trump akan memangkas anggaran untuk pengembangan energi hijau dan akan mendorong AS memproduksi lebih besar minyak fosil. Bahkan, Trump dalam kampanyenya berjanji menghentikan pembayaran kepada Green Climate Fund yang nilainya mencapai USD 3 miliar.
Dalam konteks hubungan bilateral dengan Indonesia, kita berharap agar kepemimpinan Trump akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional yang salah satunya meningkatnya nilai perdagangan kedua negara. (*)
*)Anggota Dewan Pakar PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat dan penulis buku Pena di Atas Langit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: