Panglima Sanksi 4.000 Prajurit TNI yang Terjerat Judi Online

 Panglima Sanksi 4.000 Prajurit TNI yang Terjerat Judi Online

4000 TNI-Polri yang terlibat judi online akan di sanksi tegas--

HARIAN DISWAY - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerapkan sanksi tegas terhadap sekitar 4.000 prajurit yang terbukti terlibat dalam aktivitas judi online (judol).

“Panglima TNI sudah memberikan sanksi kepada 4.000 prajurit TNI yang terbukti terlibat dalam praktik judol,” ucap Danpuspom seusai Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024 di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya serius TNI dalam menegakkan disiplin di kalangan prajurit, sejalan dengan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas segala bentuk pelanggaran hukum yang melibatkan aparat negara.

BACA JUGA:24 Personel TNI Kembali dari Filipina, Siap Bantu Penanggulangan Erupsi Gunung Lewotobi

Komandan Pusat Polisi Militer TNI (Danpuspom), Mayor Jenderal Yusri Nuryanto menjelaskan bahwa sanksi yang diberikan bertujuan untuk menjaga kehormatan institusi TNI dan merupakan bentuk ketegasan dalam mematuhi arahan Presiden.

"Sanksinya ada tindakan disiplin, penahanan ringan, penahanan berat, dan ada juga yang dipidanakan," ujar Yusri.

Data 4.000 prajurit yang terlibat judi online didapatkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk periode 2024.


4000 TNI-Polri yang terlibat judi online akan di sanksi tegas--

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan bahwa TNI-Polri telah menunjukkan tindakan cepat dan proaktif dalam menangani masalah tersebut.

BACA JUGA:Akademisi: Mayor Teddy Melanggar UU TNI

"TNI-Polri sudah menangani dengan sangat cepat dan proaktif terkait dengan indikasi tersebut, koordinasi dilakukan dengan sangat baik dengan kami," jelas Ivan.

Selain TNI-Polri, diungkapkan oleh Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah pengguna judi online marak di berbagai elemen masyarakat.

Dirinya menemukan ada sekitar 1,9 juta pekerja swasta yang terlibat, termasuk pengusaha, pedagang, ibu rumah tangga, hingga pejabat negara.

BACA JUGA:TNI Pastikan Prajuritnya di Lebanon Aman, Israel Sebut Serangan Tank Merkava Tidak Disengaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: