Welcome Back, Trump…!
PERTEMUAN BERSEJARAH Donald Trump (kiri) dan Joe Biden di Gedung Putih, Rabu, 13 November 2024.-SAUL LOEB-AFP-
HARIAN DISWAY – Pertemuan bersejarah itu akhirnya terjadi. Rabu, 13 November 2024, waktu setempat. Presiden terpilih Donald Trump bertemu dengan Presiden Joe Biden.
Mereka bersua di Oval Office. ’’Welcome back,’’ ucap Biden. Presiden berumur 81 tahun itu juga menjabat tangan Trump.
Tentu, situasi pun cukup awkward. Sebab, dua orang itu sebelumnya saling benci. Berkali-kali, Biden juga menyebut Trump sebagai ancaman berbahaya terhadap demokrasi.
Dua presiden sepuh pun duduk bersama. Jika usia mereka digabung, jumlahnya 159 tahun. Sama-sama pemecah rekor. Biden adalah presiden tertua ketika dilantik pada 20 Januari 2021. Kala itu, usianya 78 tahun 61 hari.
BACA JUGA:Beredar Kabar Trump Telepon Putin, Berikut Fakta Sebenarnya Menurut Kremlin
BACA JUGA:Prabowo Menelpon Trump, Ucapkan Selamat dan Ingin Bertemu Secara Langsung
Rekor itu akhirnya dikalahkan Trump. Taipan itu lebih tua lima bulan daripada Biden. Baik ketika menang pemilu atau ketika dilantik.
Pertemuan di Gedung Putih tersebut juga tanda bahwa Biden lebih legawa ketimbang Trump. Empat tahun lalu, Trump benar-benar tidak mau mengadakan transisi kekuasaan yang mulus. Berbeda dengan Biden saat ini. ’’Kami akan benar-benar memastikan bahwa keinginan Anda akan terakomodasi dalam masa transisi ini,’’ ucap Biden.
Bandingkan dengan Trump yang malah memobilisasi massa untuk menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Ia ingin menggagalkan penetapan kemenangan Biden.
Lalu, apa tanggapan Trump soal pertemuan tersebut? ’’Politik memang keras. Dan dunia politik itu kadang bukan dunia yang baik. Tapi, sekarang politik itu indah dan saya sangat menghargainya,’’ ucap Trump, presiden AS yang ke-45 dan 47 itu.
BACA JUGA:Hashim: Prabowo ke AS Bertemu Joe Biden dan Trump
BACA JUGA:Donald Trump dan Fufufafa
Ia pun berjanji peralihan kekuasaan itu akan dijalaninya semulus-mulusnya.
Lalu, apa yang dipesankan Biden kepada Trump? Ia bilang, AS harus terus mendukung Ukraina melawan Rusia. Ini memang sedikit bertentangan dengan Trump yang skeptis terhadap Kyiv. Beberapa kalangan bahkan menyebut Trump agak condong kepada Vladimir Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: