Apa Arti Hari Valentine dan Mengapa Kita Merayakannya?
Apa arti sebenarnya dari Hari Valentine? Pelajari tentang asal-usul, sejarah, tradisi, dan alasan kita merayakannya. --iStockphoto
BACA JUGA: Festival Qixi, Begini Kisah Di Balik Valentine-nya Tionghoa
Selanjutnya menggunakannya untuk "mencambuk" para wanita muda dengan lembut, sebuah tradisi yang bertujuan untuk membuat para wanita lebih subur. Setelah itu, nama-nama para wanita tersebut dimasukkan ke dalam toples.
Setiap pemuda yang memenuhi syarat akan mengambil satu nama, membentuk pasangan untuk tahun berikutnya dan mungkin berujung pada pernikahan jika berhasil.
Mengapa kita merayakan Hari Valentine?
Saat ini, Hari Valentine dirayakan untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang, tidak hanya di antara pasangan romantis, tetapi juga di antara teman dan keluarga. Perlu dicatat, Chaucer dan Shakespeare juga berperan dalam sejarah romantis Hari Valentine.
BACA JUGA: A Declaration of Love, Valentine Dinner dengan Kekasih di Tepi Kolam Renang
Mereka telah berhasil mengubah hari libur tersebut dari sebuah festival seks berdarah menjadi kisah cinta modern dengan menuliskannya dengan cara yang manis, ringan, dan sama sekali tidak cabul.
Apa makna Hari Valentine?
Makna Hari Valentine tergantung apa yang Anda pahami. Dengan asal-usulnya yang religius dan sejarah tradisi yang kaya, hari libur tersebut telah berubah selama bertahun-tahun. Bagi sebagian orang, hari libur tersebut adalah tentang cinta romantis.
Tetapi bagi yang lain, maknanya dapat berupa apa pun yang beresonansi dengan Anda. Entah itu cinta diri, penghargaan untuk teman, atau sekadar menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Yang membuat Hari Valentine indah adalah bahwa hari tersebut dapat mencerminkan perasaan Anda.
BACA JUGA: Chinese Valentine Day Terinspirasi Kisah Niulang-Zhinu
Mengapa Hari Valentine dirayakan pada 14 Februari?
Hari libur tersebut jatuh pada 14 Februari karena umat Kristen ingin gereja dipisahkan dari Lupercalia. Dalam upaya membersihkan hari libur pagan tersebut, Paus Gelasius I mengintegrasikan Lupercalia dengan Hari St. Valentine pada abad kelima.
Hari raya baru ini dengan cepat menyebar ke semua negara yang menganut agama Kristen. Para pemukim Kristen membawa hari raya ini ke dunia baru yang mana hari raya ini menjadi salah satu hari raya paling populer selama era Victoria.
Pada 1900-an, orang-orang mulai saling memberikan kartu Hari Valentine. Hallmark mulai menawarkannya pada 1913. Tradisi ini berkembang dari sana. Saat ini Hallmark memperkirakan 145 juta kartu Hari Valentine dipertukarkan setiap tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: