Cuaca Ekstrem Jatim hingga 22 November: Potensi Puting Beliung di Madiun dan Longsor Kota Batu

Cuaca Ekstrem Jatim hingga 22 November: Potensi Puting Beliung di Madiun dan Longsor Kota Batu

Ilustrasi cuaca Ekstrem.-Canva-

"Kami minta untuk melakukan pengecekan tanggul yang retak dan potensi jebol," kata dia.

BACA JUGA:World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita

BACA JUGA:Sorgum Jadi Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Cuaca Ekstrem

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Swasti Ayudia mengakui bahwa selama masa pancaroba ini, potensi cuaca ekstrem di Jatim diprediksi meningkat. 

Beberapa fenomena alam yang mungkin terjadi, di antaranya puting beliung, hujan es, serta hujan deras disertai petir dan angin kencang sesaat. 

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi cuaca ekstrem serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar. 

Ia meminta masyarakat untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal dan memangkas ranting pohon yang sudah tua atau rapuh.

"Kemudian, saat hujan dan angin kencang menghindari berada di bawah pohon besar atau papan reklame, dan berlindung di dalam ruangan saat cuaca ekstrem," kata dia.

BMKG memprediksi puncak musim hujan di Jawa Timur akan terjadi pada Februari 2025, dengan awal musim hujan yang telah berlangsung pada November dasarian 1. 

Masyarakat diharapkan waspada terhadap tanda-tanda awal musim hujan seperti peningkatan curah hujan dan potensi cuaca ekstrem. 

Prediksi curah hujan pada musim hujan tahun ini untuk wilayah Surabaya adalah 1001 – 2500 mm. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: