Budikdamber Dukungan UWKS dan Masyarakat Ini Hantar Kampoeng Oase Songo Panen Lele
Semangat panen lele di Kampoeng Oase Songo, bukti kolaborasi sukses dengan UWKS-Aflakhul Muzakka-MSIB Kasurboyo
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kampoeng Oase Songo merayakan panen budidaya ikan dalam ember (budikdamber) sebagai puncak program pengabdian masyarakat yang dijalankan bersama Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).
Panen ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pihak kampung dan universitas dalam memajukan pertanian urban. Proses budidaya ikan lele berlangsung selama beberapa bulan, meskipun sempat menghadapi tantangan besar.
Khususnya pada bulan kedua. Namun, berkat ketekunan dan kerja sama, mereka akhirnya memanen hasil lele pada Jumat, 22 November 2024. Dr. Freshinta Jellia Wibissono, drh., M.Vet, ketua pelaksana pengabdian masyarakat UWKS, mengapresiasi.
Ia senang dengan pendanaan yang mendukung keberhasilan ini. "Kegiatan ini dapat berjalan lancar atas pendanaan dari Kemendikbudristek Dikti dan kerja sama UWKS dengan Kampung Oase Songo," ujar Freshinta.
BACA JUGA: DLH Bontang Belajar Zero Waste di Kampoeng Oase Songo Surabaya
BACA JUGA: Kampung Oase Songo Sambut Kunjungan dari Singapura, Belajar Urban Farming dan Zero Waste
Ia menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan masyarakat dalam membudidayakan ikan secara berkelanjutan. Namun, perjalanan menuju panen tidak selalu mulus.
Proses panen budikdamber penuh kebahagiaan setelah menghadapi tantangan-Aflakhul Muzakka-Mahasiswa MSIB untuk HARIAN DISWAY
Ada kendala yang dihadapi, terutama pada bulan kedua, ketika terjadi kematian ikan lele secara masif. "Memasuki bulan kedua, kita menghadapi kematian ikan lele besar-besaran dikarenakan kelebihan kadar amonia dalam air," jelasnya.
Penyebab utamanya adalah sisa pakan yang mengendap di dasar ember. Selain itu ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kematian lele. "Mungkin faktor stres yang besar karena banyak anak kecil yang memberi makan ikan lele," katanya.
BACA JUGA: Makin Solid! BEM FISIP UWKS Bela BEM FISIP Unair Soal Karangan Bunga untuk Prabowo-Gibran
BACA JUGA: Bangun Kesadaran Cinta Bumi Sejak Dini, KBTK Kristen Petra 7 Berkunjung ke Kampung Oase Ondomohen
"Saking antusiasnya sampai menyentuhnya terlalu sering. Bisa jadi karena cuaca juga," tambahnya. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kampoeng Oase Songo menerapkan beberapa langkah strategis.
Yaning Mustikaningrum, ketua Kampung Eduwisata Oase Songo, menjelaskan solusi yang mereka terapkan. "Kita rutin mengganti airnya dengan air selang yang mengalir, supaya kadar oksigennya tetap terjaga," ungkap Yaning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan