Rokok Murah Jadi Primadona, Downtrading Bikin Pemerintah Pusing!

Rokok Murah Jadi Primadona, Downtrading Bikin Pemerintah Pusing!

Petugas Satpol PP Kota Surabaya menempel stiker bertuliskan gempur rokok ilegal di etalase kaca toko kelontong.-Dok. Pemkot Surabaya-Dok. Pemkot Surabaya

HARIAN DISWAY - Kini, pilihan rokok murah jadi primadona masyarakat. Mengingat harga rokok premium semakin tinggi.

Namun, fenomena downtrading itu bukan tanpa risiko. Sebab, penerimaan cukai tembakau kian tergerus. 

Pemerintah dan Bea Cukai harus menghadapi tantangan baru dalam mengatur sektor tersebut.

BACA JUGA:Kejagung Sita Aset Terpidana Rokok Ilegal di Demak, Jawa Tengah

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pun sudah memprediksi fenomena tersebut. Namun, pengaruhnya terhadap penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) tetap diwaspadai.

"Downtrading itu memang faktor dari kebijakan tarif selama ini," kata Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Minggu, 24 November 2024.

Bea Cukai segera melakukan pengawasan. Menurutnya, perpindahan itu harus dipastikan terjadi secara alami, bukan tipu muslihat produsen untuk menghindari tarif cukai.

BACA JUGA:Marak Rokok Ilegal di Surabaya, Satpol PP dan Bea Cukai Sisir Toko Kelontong

"Downtrading kalau itu memang murni ekonomi tidak bisa kita lawan, tapi itu dengan kemudian melakukan yang tidak pas, salah personifikasi, salah peruntukan itu yang akan kami tindak," kata dia.

Fenomena downtrading itu pun akan dijadikan bahan evaluasi untuk membuat aturan yang lebih tepat ke depannya. 

"Itu jadi masukan untuk tarif ke depan, nanti kita lihat lagi untuk persiapan tahun depan kaya gimana," kata dia.

Pemerintah pun berencana untuk tidak melakukan perubahan terhadap tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2025. 

BACA JUGA:Dibayar Rokok, Anak Di Bawah Umur Nekat Bakar JPO Jalan Pemuda Surabaya

Askolani mengatakan, kebijakan itu mempertimbangkan pembahasan dalam RAPBN 2025 yang telah ditetapkan DPR pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: