Khasanah Ramadan 2025 (3): Kupu-Kupu Ramadan

Khasanah Ramadan 2025 (3): Kupu-Kupu Ramadan

Ramadan selalu hadir dengan realitas yang menandakan keajaibannya, termasuk di tahun 1446 H ini. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - Ramadan selalu hadir dengan realitas yang menandakan keajaibannya, termasuk di tahun 1446 Hijriah ini. Umat yang memenuhi masjid dengan aneka hidangan iftar maupun berjubelnya jamaah salat Terawih di beberapa kawasan.

Anak-anak yang selama ini sibuk dengan bermain tanpa arah, kini memadati tempat ibadah. Mereka bertadarus sambil menggembiran diri. Hari-hari awal Ramadan memberikan kesan yang sangat spiritual.

Muda mudi membanjiri masjid-masjid yang ditata rapi dengan lampion-lampion yang indah. Lihat saja Masjid Al-Akbar Surabaya. Sementara itu, masjid-masjid di gang-gang dan lorong-lorong kampung yang berada di tepian perbatasan kota, juga tidak ketinggalan semaraknya.

BACA JUGA: Khasanah Ramadan 2025 (1): Barakallah, Puasa Lagi, Kan...

Saya sangat terpukau dengan kasunyatan yang terhadirkan di Ramadan 2025 ini. Apa yang lumrah menjadi bermakna. Lihat saja. Tepat pada saat keberangkatan maupun selepas shalat tarawih. Terdapat kenyataan yang mendedar pemikiran.

Kenyataan yang membawa nuansa spiritual yang amat komunal tetapi tidak ganjil. Sangat padat artinya dan merefleksikan nilai-nilai pengembangan diri sangat apik. Saya menyaksikan perjalanan menuju surau-surau, langgar-langgar, musala-musala, dan masjid-masjid itu menjadi penjelajahan yang bermuatan magis.

Seolah melengkapi rekaman alam semesta yang dibuat Richard Dawkins The Megic of Reality - Sihir Realitas (2023). Deretan dan jajaran para wanita yang mengenakan mukena sejak dari rumahnya, sungguh melukiskan keindahan alamiah.

BACA JUGA: Khasanah Ramadan 2025 (2): Titian Kerinduan

Ibarat lukisan semesta yang menghentak pikiran. Kelebatan kain putih meski ada yang berwarna-warni, seolah menuangkan ungkapan menyapa kehayatan. 

Perjalanan dengan mukena yang mengembang melalui lambaian tangan serta gelombang dari kaki yang melangkah tampak bermuatan energi selaksa kupu-kupu putih yang hendak terbang menebarkan saripati.

Kupu-kupu yang membawa pesan Tuhannya dengan hadir di beranda ruang ibadah. Renungkanlah setiap jejak langkah kaki dan lambaian tangan jamaah shalat tarawih itu. Bagi saya ada perlambang bahwa ini menjadi tidak biasa, melainkan sejurus keajaiban.

BACA JUGA: Khasanah Ramadan (1): Puasa sebagai Rahasia

Tertuangkan simbol kupu-kupu putih yang mengantar peruhanian keindahan alam. Sebuah perhiasan yang memperindah kampung-kampung halaman yang menebarkan keelokan kupu-kupu putih. Bukankah setiap kepakan kupu-kupu itu membersitkan eksotisme betapa Tuhan hadir dengan ciptaan-Nya.  

Terhadap hal ini dapat diingat mengenai konsepsi butterfly effect. Kaum cendekiawan biasanya melayangkan ingatan terhadap  forum American Association for the Advancement of Science di tahun 1972.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: