Jawa Bagian Timur dalam Jaringan Jalur Rempah
ILUSTRASI Jawa Bagian Timur dalam Jaringan Jalur Rempah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pada masa pemerintahan Raja Airlangga, keberadaan Pelabuhan Tuban memiliki posisi yang sangat penting sebagai pelabuhan yang memiliki jaringan global.
Pelabuhan Tuban merupakan bagian dari jaringan perdagangan internasional yang memiliki hubungan dengan pelabuhan Malaka dan Maluku. Pelabuhan Tuban bertahan sampai sekitar abad ke-17. Pendangkalan pelabuhan dan problem sosial mengakibatkan pelabuhan itu ditinggalkan para pedagang.
Posisi pelabuhan Tuban kemudian digantikan Pelabuhan Gresik. Pelabuhan itu sudah memainkan peran penting sejak Kerajaan Majapahit mulai eksis. Perdagangan global yang dilakukan para penguasa setempat beserta peran pedagang dari luar negeri telah menjadikan Pelabuhan Gresik menjadi sangat strategis.
Pada saat Gresik memainkan peran yang penting sebagai kota pelabuhan internasional, perlahan-lahan Surabaya muncul sebagai pelabuhan yang strategis juga. Pelabuhan itu sudah mulai muncul pada era Majapahit dan terus mengalami perkembangan yang signifikan.
Upaya mendaftarkan jalur rempah menjadi warisan dunia harus didukung dengan berbagai riset yang memperkuat fakta-fakta dimaksud. Pemerintah seyogianya melibatkan banyak pakar untuk hal ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Jalur rempah adalah jalur perdagangan yang sangat panjang dengan melibatkan ratusan titik perdegangan yang tersebar di berbagai negara. Dengan demikian, upaya menjadikan jalur rempah sebagai warisan dunia juga perlu melibatkan banyak mitra dari berbagai negara terkait. (*)
*)Purnawan Basundoro adalah sejarawan dan dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: