Tenang, Stok Pangan di Kota Pasuruan Aman Hingga April Tahun Depan
Rapat laporan stok bahan pangan menjelang Nataru di Kota Pasuruan -Lailiyah Rahmawati-
PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Pasuruan menggelar high level meeting langkah konkret pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dalam rapat tersebut Plt Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo memastikan stok bahan pangan menjelang Nataru, aman. Pihak Pemkot Pasuruan sudah turun memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok yang dijual di pasaran dan memastikan stoknya aman hingga April 2025.
Dari data-data yang disampaikan oleh para stakeholder penyedia bahan pokok,stok bahan pangan di Kota Pasuruan dalam jumlah sangat aman sehingga Pemkot Pasuruan meminta masyarakat tenang dan tidak melakukan aksi pemborongan atas bahan pokok.
"Setelah tadi mendengarkan paparan dari Bulog untuk data ketersediaan beras, juga Disperindag terkait kondisi pasar, serta ketersediaan elpiji dan BBM, Insya Allah stok kita pada Nataru aman," kata Mas Adi.
BACA JUGA:625 Lansia Diwisuda Plt Wali Kota Pasuruan
Dalam data yang dipaparkan, terlihat proyeksi stok beras yang diperkirakan bisa menopang kebutuhan pangan hingga April 2025. Stok beras di Kota Pasuruan dikatakan Mas Adi dijamin aman bahkan hingga pertengahan 2025. Mas Adi mengatakan, melihat pemaparan data para stakeholder di lapangan, pihak Pemkot Pasuruan berterimakasih atas bantuan banyak pihak yang ikut mengawal ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok di Kota Pasuruan.
"Stabilitas harga dan kondisi pasar juga terjaga. Tadi juga dinyatakan bahwa stok elpiji dan BBM jelang nataru juga aman. Namun harus tetap dilakukan antisipasi dan mitigasi, terutama di sektor distribusi BBM karena nataru biasanya mobilisasi kendaraan meningkat," lanjut Mas Adi.
High Level Meeting tersebut menjadi langkah lanjutan yang mana sebelumnya TPID secara rutin mengikuti rakor pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri. Pada pertemuan tersebut juga dijabarkan beberapa strategi pengendalian inflasi Kota Pasuruan untuk beberapa waktu kedepan. Antara lain melalui optimalisasi operasi pasar dan pasar murah, pengembangan urban farming, penguatan koordinaasi distribusi pangan, serta komunikasi efektif antar berbagai stakeholder terkait.
Mas Adi juga meminta seluruh pihak mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca yang sedang terjadi. Menurut Mas Adi perubahan iklim biasanya diikuti oleh perubahan situasi sosial dan ekonomi.
"Perubahan iklim dapat menjadi awal bencana alam yang dapat mempengaruhi stabilitas bahan pangan. Potensi bencana dan mitigasinya harus dipetakan," kata politikus Partai Golkar itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: