Kasus-Kasus yang Membelit Para Presiden Korea Selatan
DI TENGAH HUJAN, demonstran tetap berkumpul di depan gedung parlemen di Seoul, 5 Desember 2024. Mereka minta Presiden Yoon Suk-yeol mundur.-PHILIP FONG-AFP-
2009: Mantan Presiden yang Bunuh Diri
POTRET MENDIANG Presiden Roh Moo-hyun dipajang di Seoul saat pemakamannya, Mei 2009.-KIM JAE-HWAN-AFP-
Roh Moo-hyun, presiden pada 2003-2008, sejatinya punya catatan positif. Ia dikenal sebagai pendukung pendekatan damai dengan Korea utara. Tetapi, pada Mei 2009, ia bunuh diri dengan melompat dari tebing.
Roh diduga stres karena menjadi target investigasi. Sebab, istrinya terbukti menerima duit 1 juta dolar dan suami keponakannya menerima 5 juta dolar dari seorang pengusaha.
1987: Mundurnya Jagal Gwangju
DIKTATOR Chun Doo-hwan (tengah) digelandang oleh penyidik di Seoul pada 1987. Ia dituding bertanggung jawab atas kudeta pada 1979.-KIM JAE-HWAN-AFP-
Jenderal Chun Doo-hwan dikenal sebagai Jagal Gwangju. Sebab, ia memerintahkan pembantaian demonstran di kota itu. Chun akhirnya mundur pada 1987 di tengah protes besar-besaran.
Chun menyerahkan kekuasaan kepada Roh Tae-woo. Namun, pada 1996, Chun dan Roh dihukum. Mereka dituduh bertanggung jawab atas kudeta 1979 yang membawa Chun ke tampuk kekuasaan, pembantaian Gwangju, korupsi, dan pelanggaran lainnya.
Chun dijatuhi hukuman mati. Tapi hukuman itu kemudian diringankan menjadi seumur hidup. Roh dihukum 22,5 tahun sebelum akhirnya dikorting menjadi 17 tahun. Keduanya menerima amnesti pada 1998 setelah menjalani dua tahun penjara.
BACA JUGA:Darurat Militer Korea Selatan Dicabut setelah Ditolak Parlemen
BACA JUGA:Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer, Tuduh Oposisi Merongrong Negara
1979: Pembunuhan Diktator
Park Chung-hee dibunuh pada Oktober 1979 oleh kepala mata-mata pribadinya saat makan malam.
Insiden itu memicu perdebatan panjang. Terutama terkait apakah pembunuhan tersebut direncanakan. Kekacauan politik itu lantas dimanfaatkan oleh Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo. Mereka melakukan kudeta pada Desember 1979.
1961: Kudeta Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: