Indonesia Sangat Darurat Narkoba
Desk Pemberantasan Narkoba yang terdiri dari 16 lembaga negara setingkat kementerian merilis hasil kinerjanya selama satu bulan.--
Pemberantasan penyalahgunaan narkoba menjadi program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Itu masuk Asta Cita dan menjadi sasaran utama untuk penanganan. Pemerintah sudah menganggap Indonesia sangat gawat darurat narkoba. Buktinya, sampai dibentuk tim khusus untuk menangani hal tersebut.
--
TIM ITU tergabung dalam Desk Pemberantasan Narkoba. Sebanyak 16 lembaga negara setingkat kementerian dilibatkan untuk menanganinya. Sebagai pengarah, ditunjuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan. Posisi ketua desk diserahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Lembaga negara yang tergabung dalam desk itu adalah Polri, TNI, Kejaksaan Agung, Badan Narkotika Nasional (BNN), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Sekretariat Negara, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Kementerian Agama.
Kemudian, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah; Kementerian Kesehatan; Kementerian Sosial; Kementerian Komdigi; Kantor Staf Presiden (KSP); Badan Keamanan Laut (Bakamla); dan Bea Cukai.
Salah satu tersangka melakukan pemusnahan narkotika jenis sabu dan ekstasi di Kantor BNN Provinsi Jawa Timur, Rabu, 6 Oktober 2024.-Moch Sahirol Layeli-
Kamis, 5 Desember 2024, desk itu merilis hasil kerja mereka selama sebulan. Sejak desk tersebut dibentuk dan bekerja, jumlah barang bukti narkoba yang disita sudah sangat tinggi. Untuk jenis sabu-sabu dan ganja berat, yang disita sudah lebih dari 1 ton alias 1.000 kilogram. Itu dalam waktu sebulan (lihat grafis).
Kapolri juga mengatakan, pihaknya menemukan 2.900 kampung/desa/kawasan yang dikenal dengan kampung narkoba. Sebulan terakhir, pihaknya telah memilah dan menggarap 90 kampung/desa/kawasan untuk diubah menjadi kampung bebas narkoba.
”Upaya ini terus kami lakukan agar kampung narkoba bisa berubah menjadi kampung bebas narkoba,” kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Listyo mengungkapkan, ada beberapa perubahan modus dan jenis narkoba yang masuk dan beredar di Indonesia. Selama ini, narkoba yang masuk Indonesia berasal dari Tiongkok dan Malaysia. Namun, ternyata ada jaringan narkoba internasional yang berusaha masuk Indonesia. Yakni, dari Afghanistan. ”Itu seperti hasil pengungkapan kami di Kampung Ambon di Jakarta dan mengamankan sabu-sabu seberat 389 kilogram,” terang Listyo.
Selain itu, ada modus yang baru saja terungkap di Bali. Modusnya, mengedarkan narkoba dalam bentuk cairan vape. Jaringan narkoba klandestin di Bali itu menggunakan modus pengedaran melalui cairan vape tersebut.
”Bagaimana ia mengubah narkoba yang tadinya padat kemudian menjadi narkoba bentuk cair dan dicampur di dalam kemasan yang biasa digunakan untuk vape,” ungkap Sigit, lantas menjelaskan bahwa pihaknya menyita 7.365 cartridge untuk rokok elektrik.
Para tersangka kasus narkotika saat Press release Hasil ungkap kasus dan pemusnahan barang bukti narkoba di Ditresnarkoba Polda Jatim, Surabaya, Selasa, 29 Agustus 2023.-Moch Sahirol Layeli-
Kapolri juga menjeratkan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk pengedar narkoba. Itu dilakukan agar negara bisa merampas uang hasil bisnis narkoba tersebut. ”Sampai saat ini sudah ada lima laporan polisi dan berhasil menyita uang untuk negara sebesar Rp 126,84 miliar,” papar Listyo. Ia menambahkan, jumlah itu akan terus bertambah karena banyak yang masih dalam proses penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: