Banjir dan Alih Fungsi Lahan

Banjir dan Alih Fungsi Lahan

ILUSTRASI banjir dan alih fungsi lahan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Surabaya Utara Dilanda Banjir Rob Imbas Tanggul Jebol, 60 Rumah Warga Terdampak
BACA JUGA:Khofifah Hadiri Milad Ke-110 Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya, Banjir Doa dan Dukungan

Dengan demikian, jumlah area hutan yang gundul pada 1950 adalah 48.060 hektare (Kementrian Penerangan,1952). Dengan kondisi hutan seperti itu, hujan yang turun dengan lebat di hulu dengan mudah memenuhi Kali Lamong hingga ke hilirnya di Surabaya dan Gresik.

*  *  *

Sayang sekali, kita selalu gagal belajar dari sejarah. Banjir yang banyak terjadi akhir-akhir ini memiliki pola yang tidak jauh berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Akan tetapi, intensitasnya makin tinggi dan siklusnya kian pendek. 

Sebagian besar penyebab banjir adalah alih fungsi lahan yang masif sejak lima puluh tahun terakhir. 

Pertambahan penduduk yang tidak terkendali dan perkembangan kota yang cepat dengan tidak disertai dengan perencanaan yang baik mengakibatkan banjir dari tahun ke tahun berubah menjadi hantu yang menakutkan banyak penduduk. 

Berbagai upaya pengendalian bukannya tidak dilakukan, melainkan banyak dari upaya itu bersifat parsial dan tidak tekoneksi dengan masalah lingkungan lainnya. Akibatnya, banyak upaya menjadi sia-sia. 

Oleh karena itu, lokakarya penanganan banjir di National University of Singapore yang menggarisbawahi bahwa banjir harus dilihat sebagai peristiwa yang saling terkoneksi dengan persoalan lainnya penting diperhatikan. 

Dengan kata lain, penanganan banjir seharusnya tidak hanya dilakukan melalui upaya seperti normalisasi sungai, tetapi juga harus memperbaiki seluruh spektrum pelayanan perkotaan seperti pengolahan dan pengelolaan sampah, ruang terbuka, perumahan, transportasi, dan kontrol terhadap penggunaan lahan. (*)


*)Sarkawi B. Husain adalah penulis buku Banjir di Kota Surabaya Paruh Kedua Abad Ke-20 dan staf pengajar Departemen Sejarah, FIB, Unair.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: