Kemhan Rencanakan Bangun Ops Room Presiden di Istana Negara
Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kemhan Brigjen Mohamad Nafis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa, 10 Desember 2024.--ANTARA/Genta Tenri Mawangi
HARIAN DISWAY - Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas mengenai rencana pembangunan ruang kendali atau Ops (oepration) Room untuk Presiden RI Prabowo Subianto yang ditempatkan di Istana Negara.
Wacana ini disampaikan Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kemhan Brigjen Mohamad Nafis dalam focus group discussion (FGD) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 10 Desember 2024.
Nafis menyebutkan bahwa rencana tersebut telah melalui rapat Kemhan Bersama TNI beberapa Waktu lalu. "Bahwa minggu lalu kami rapat dengan renhan (Ditjen Renhan Kemhan), kebetulan kami ikut di dalam," katanya.
"Dengan eselon I, Panglima TNI dalam hal ini diwakili Kasum, kemudian para wakil kepala staf, itu kira-kira membicarakan ops room-nya Presiden," ungkap Nafis. Ada tujuan dibangun ops room.
BACA JUGA: Prabowo Ingatkan Pejabat Hemat APBN 2025: Perangi Kebocoran di Semua Tingkat!
Yakni agar dapat mengendalikan berbagai informasi terkait pertahanan kepada pesiden seperti system kendali operasi (Siskodal). “Jadi, sehingga nanti akan ada Ops Room di istana negara yang berfungsi kemudian," katanya.
"Untuk mengendalikan dan menerima informasi, briefing dan sebagainya seperti yang dimiliki oleh Amerika Serikat,” jelasnya. Lebih lanjut Nafis mengatakan bila berbagai informasi yang diterima di Ops Room presiden nantinya akan terhubung.
Yakni ke seluruh kementerian sehingga semua informasi dapat terlihat di Ops Room presiden. Nafis melanjutkan bahwa operation room ditargetkan mulai beroperasi tahun depan. "Diharapkan pada 2025 sudah bisa operasional," sambungnya.
Selain membahas Ops Room, Nafis juga menyampaikan peran institusi pendidikan. Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada pihak non-militer agar lebih memahami kebutuhan pertahanan nirmiliter.
BACA JUGA: Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Alirkan Uang Rp8 Miliar ke Desa per Tahun
BACA JUGA: Prabowo Resmi Serahkan DIPA, Menkeu: APBN 2025 Instrumen Vital Pelindung Masyarakat
“Sehingga peran institusi seperti Lemhannas dan Unhan itu akan dikedepankan sehingga kita harapkan nanti yang menjadi peserta Lemhannas dan Unhan itu banyak dari pemerintahan dan pemerintahan daerah,” ucap Nafis. (*)
*) Mahasiswa Magang Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: