Surabaya Banjir Lagi, Pengamat: Butuh Master Plan, Pengendalian Banjir Tak Bisa dalam 5-10 Tahun

Surabaya Banjir Lagi, Pengamat: Butuh Master Plan, Pengendalian Banjir Tak Bisa dalam 5-10 Tahun

Dinding penahan saluran di depan pintu bozem di Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, jebol akibat hujan lebat pada Selasa, 10 Desember 2024.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota Surabaya masih belum bisa lepas dari persoalan klasik saat musim hujan tiba. Sejumlah titik selalu terendam banjir.

Anda sudah tahu, hujan lebat yang mengguyur Kota Surabaya pada Selasa 10 Desember 2024, sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari, menyebabkan beberapa titik permukiman di Kota Surabaya terrendam banjir. 

Salah satu yang terparah adalah jebolnya plengsengan atau dinding penahan saluran di depan pintu bozem di Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

BACA JUGA:Banjir di Kedungdoro, Pemkot Surabaya Temukan Kulit Kabel Utilitas Curian Sumbat Saluran Air

Pakar Konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Mudji Irmawan memberikan masukan untuk perbaikan yang perlu dilakukan guna mengurangi banjir di Kota Pahlawan.


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan sidak proyek penanganan banjir di Kota Surabaya.-Humas Pemkot Surabaya-

Menurutnya, langkah pertama yang harus diambil adalah menyelesaikan master plan pengendalian banjir yang sudah dibuat oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya. 

"Ini penting agar semua pihak, termasuk Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga dapat memahami lokasi-lokasi rawan banjir dan merencanakan perbaikan saluran di area-area tersebut," kata Mudji.

BACA JUGA:20 Armada PMK Dikerahkan Sedot Banjir di Surabaya

Selain itu, ia menekankan pentingnya konektivitas antara saluran primer, sekunder, dan tersier.

Pemkot Surabaya dinilai perlu memastikan saluran-saluran tersebut terhubung dengan baik. Sehingga pengendalian banjir dapat lebih efektif. 

"Penambahan pompa di daerah-daerah tertentu juga sangat diperlukan," ungkapnya.

Ia juga mengidentifikasi beberapa lokasi yang perlu penanganan lebih lanjut, termasuk di Jalan Kalidami yang harus dilengkapi dengan pompa tambahan.

BACA JUGA:BMKG: Fenomena Awan CB Jadi Pemicu Hujan Lebat hingga Sebabkan Banjir di Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: