Ki Warseno Slenk, Dalang Senior dan Doktor Pendidikan, Berpulang dalam Usia 59 Tahun

Selain itu, dedikasinya terhadap seni wayang juga mencerminkan kepribadian yang bertanggung jawab dan tekun.

Amar menyebut, ayahnya selalu mengajarkan pentingnya tanggung jawab dalam setiap tindakan. "Beliau selalu konsisten mengajarkan pada kami. Bahwa apa pun yang dilakukan harus dilakukan dengan tanggung jawab penuh," katanya.

Ki Warseno Slenk meninggal pada Kamis 12 Desember 2024. Ia meninggalkan istri, dua orang putra, dan seorang cucu.-@ki_warseno_slenk-Instagram

BACA JUGA:Hari Wayang Nasional 7 November, Mari Simak Ulang Filosofi dan Sejarah Wayang

"Saya diwanti-wanti, sekolah sing tutuk. Yen S1-mu rampung, ndang diteruske. Ojo mung dadi dalang tok. Tapi kowe kudu iso opo wae (Sekolah harus sampai selesai. Kalau S1 sudah selesai, segera diteruskan. Jangan hanya jadi dalang saja. Tapi harus bisa segala hal, Red)," tambahnya.

Mengenai sakit yang diderita mendiang ayahnya, Amar menyebut bahwa ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, ia memperkirakan bahwa ayahnya kelelahan.

"Mungkin diabetes. Karena kecapekan, kadar gulanya naik. Begitulah," ujarnya. Faktor kelelahan itu diduga menjadi salah satu penyebab menurunnya kondisi kesehatan sang dalang.

BACA JUGA:Wayang Rajakaya Indonesia-Jerman oleh Herlambang Bayu Aji Angkat Cerita yang Global untuk Anak-anak

Ki Warseno meninggalkan seorang istri, Asih Purwaningtyas, dua putra: Briyan Pandhit dan Amar Pradopo, serta seorang cucu. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Depokan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis siang pukul 13.00 WIB.

Kepergian Ki Warseno Slenk menyisakan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan dunia seni pewayangan Indonesia.

Sebagai dalang yang memadukan tradisi dan modernitas, ia akan selalu dikenang sebagai sosok yang berkontribusi besar dalam melestarikan budaya. Sekaligus mendorong kemajuan pendidikan di Tanah Air.

Selamat jalan, maestro! (*)

Sumber: berbagai sumber