Pasutri Tewas Berdua di Cengkareng

Pasutri Tewas Berdua di Cengkareng

ILUSTRASI pasutri tewas berdua di Cengkareng, Jakarta Barat.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Sarah: ”Terus, Pak Sobirin keluar rumah, mendekati saya. Ia tanya ke saya, ’Bapak-bapak itu ngomong apa, Rah?’ Itu pacarnya Ida. Saya jawab, ia cuma tanya alamat Ida, terus saya tunjukin. Terus, Pak Sobirin masuk rumah lagi.”

Di kawasan itu rumor cepat beredar. Rumor bahwa Ida hamil juga diketahui saksi Sarah. ”Kata orang sini, Ida hamil. Entah berapa bulan. Padahal, dia sudah setahun pisah rumah. Kalau Pak Sobirin juga sudah punya cewek lagi,” kata Sarah.

Saksi lain, tetangga perempuan nama Lala, 30, kepada wartawan menceritakan, Senin sore, 9 Desember 2024, Sobirin dan Ida cekcok. ”Beberapa tetangga melihat itu. Sebab, mereka cekcok di jalanan depan rumah. Mereka bilang soal cerai, gitu lah,” tutur Lala.

BACA JUGA:Agus Tabrak Ibu hingga Tewas, Mirip Kisah Gray

Kemudian, Sobirin menyeret istrinya masuk rumah. Cekcok dilanjutkan di dalam rumah. Para tetangga juga mendengar, soal perceraian. Ada juga suara Ida yang mengatakan akan menikah lagi.

Lala: ”Mungkin istrinya mau menikah lagi. Dia minta cerai, sekalian minta izin mau kawin lagi. Mereka sudah pisah rumah, tapi surat cerai belum ada. Makanya, si istri minta cerai, sekalian mau kawin lagi. Cekcok didengar para tetangga.”

Cekcok itu tanpa KDRT. Para tetangga tidak mendengar suara kesakitan atau tangisan. Pasutri itu digambarkan cuma cekcok tanpa KDRT. Beberapa saat kemudian, cekcok reda sendiri.

BACA JUGA:Diracun Sekali Gak Mempan, Diulangi, Sekeluarga Tewas

Lala: ”Tahunya besoknya heboh. Mereka sudah meninggal berdua di dalam rumah.”

Dari cerita para tetangga itu tergambar bahwa keluarga Sobirin sudah tidak harmonis. Tidak ada saksi yang melihat kejadian proses meninggalnya Sobirin dan Ida. Penghuni rumah itu cuma mereka berdua. Berdasar temuan mayat mereka, tampaknya Sobirin membunuh istrinya, lantas ia gantung diri dan mati.

Kasus itu, meskipun diduga pembunuhan, berakhir damai. Bukan hidup berdamai, melainkan damai sesudah hidup. Meski diduga pembunuhan, terduga pelakunya juga meninggal. Maka, kasus bisa ditutup.

Penyelesaian konflik rumah tangga model begitu banyak terjadi di Indonesia. Terakhir, terjadi pada pasutri pengusaha sukses BK, 70, dan RB, 65, di rumah mereka di Jalan Katleya Asri II, RT 06/RW 08, Puri Metropolitan, Cipondoh, Tangerang, Banten, Sabtu, 7 September 2024. 

BACA JUGA: Tapa Brata, Sekeluarga Tewas di Kalideres

Kasusnya sama-sama tanpa saksi karena rumah tersebut cuma dihuni mereka berdua. Terkunci dari dalam. Tapi, yang di Cipondoh, suami diduga membunuh istri dengan 41 tikaman pisau. Kemudian, suami menikam diri sendiri dengan delapan tikaman. 

Pisaunya tergeletak di dekat jasad suami. Perkaranya ditutup polisi karena terduga pelaku meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: