Cinta Ibu kepada Pembunuh

Cinta Ibu kepada Pembunuh

ILUSTRASI cinta ibu kepada pembunuh suaminyai. Pembunuh itu tak lain adalah anaknyi sendiri.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ini dahsyatnya kasih ibu kepada anak. Mitha, 40, ibunda MAS, 14, pembunuh ayah dan nenek (juga berusaha membunuh Mitha), memaafkan MAS. ”Saya memaafkannya. Mohon diringankan hukumannya,” ujar Mitha, ditirukan Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, kepada wartawan, Jumat, 13 Desember 2024.

PADAHAL, Mitha terluka parah akibat tiga tikaman MAS, kena punggung, lengan, dan pipi. Luka Mitha sudah dijahit di RS Fatmawati Jakarta dan dia sudah pulang ke rumah kakaknyi. Dia tidak kembali ke rumah yang jadi TKP pembunuhan brutal itu.

AKP Nurma menceritakan, penyidik sudah bisa minta keterangan dari Mitha tentang kejadian sebenarnya di rumah keluarga pada Jumat malam, 29 November 2024, beberapa menit sebelum tragedi berdarah tersebut.

BACA JUGA:Analisis Motif Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus

BACA JUGA:Ibu dan Anak Dibunuh Cucu di Lebak Bulus

AKP Nurma: ”Ibunda si anak sejak awal mengatakan bahwa pelaku bukan anaknya. Dia tidak percaya pelaku pembunuhan itu adalah MAS. Sampai akhirnya kami tunjukkan bukti-bukti, termasuk CCTV. Barulah dia sangat kaget dan mungkin hancur hatinya.”

Untuk itu, perlu diungkap kronologi pada beberapa menit sebelum pembantaian, seperti ini:

Jumat malam, 29 November 2024, sekitar pukul 19.00 sampai 20.00 WIB, sekeluarga –yakni Argadipa, 46; Mitha; ibunda Mitha bernama Ruth Megawati, 69; dan MAS– makan malam bersama di ruang tengah lantai satu. Penghuni rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, itu cuma mereka. MAS anak tunggal.

BACA JUGA:Wajah ABH Tak Berdosa di Kasus Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus

BACA JUGA:Pembunuh Sugar Glider di Lebak Bulus

Saat makan, mereka ngobrol keseharian mereka. ”Mereka juga bercanda dan ketawa riang,” tutur Nurma. ”Tidak ada tanda-tanda perselisihan.”

Seusai makan dan ngobrol, ayah-ibu-anak itu main petak umpet. Maklum, MAS di usia awal remaja. Masih seperti anak kecil. Dan, ortu melayani permainan petak umpet. 

Nurma: ”Orang tua ngumpet, si anak mencari. Dikatakan, anak mencari ayahnya. Ternyata ia menemukan lokasi ngumpet ibunya. Terus, mereka ketawa riang bersama.”

Saat mereka main petak umpet, sang nenek beranjak dari meja makan menuju kamar untuk istirahat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait