Cross Genre: Hip-Dut Musik Gen Z

Cross Genre: Hip-Dut Musik Gen Z

Lagu berjudul Aku Dah Lupa karya Fadli Hassan II yang dinyanyikan oleh Gen Z, Zia dan Mikky, rilis pada kanal YouTube @FadliHasanII pada 22 Februari 2025 dan sudah ditonton lebih dari 1.6 juta kali. --

HARIAN DISWAY - Setiap tahun, musik mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh tren dan selera pendengar. Seperti yang kita ketahui, genre musik modern mencakup pop, hip-hop, Electronic Dance Music (EDM), rock, indie, R&B soul, reggae, dan jazz.

Salah satu genre musik yang populer di generasi muda adalah hip-hop. Genre ini awalnya muncul di Amerika Serikat pada 1970-an sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.

Ciri khas dari hip-hop terletak pada lirik dengan irama cepat dan biasanya dibawakan oleh DJ (Disk Jockey). Namun, karena untuk memenuhi tren dan selera pendengar, genre musik ini mulai dikombinasikan dengan musik lokal, yaitu dangdut.

BACA JUGA: Epik! Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Tutup Jazz Gunung Burangrang

Jenis musik tersebut tentunya tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Musik dangdut sangat lekat dengan budaya Indonesia. Meskipun memiliki kemiripan dengan musik India karena alunan gendang dan goyangan pinggul yang khas.

Dalam tulisannya Frederick, istilah “dangdut” sendiri muncul sekitar 1972 atau 1973, menggambarkan onomatopoetik (meniru suara) dengan nuansa sedikit merendahkan, secara kasar diterjemahkan menjadi “thumpety-thump” dari ketukan gendang yang khas.

Perpaduan antara genre hip-hop dan dangdut ini menciptakan istilah genre baru, yaitu hip-dut (hip-hop dangdut). Menariknya, belakangan ini genre hip-dut mengalami kepopuleran, yang digemari oleh kalangan anak muda, terutama Gen Z.

BACA JUGA: Michelle Ziudith Banting Setir jadi Biduan, Rilis Single Dangdut Koplo

Generasi yang tumbuh di era teknologi yang berkembang pesat sehingga memiliki peluang besar untuk mengikuti perkembangan internet dan teknologi dengan lebih dekat.

Tidak heran jika Gen Z mudah menerima fenomena cross genre (lintas genre) tersebut, karena mereka sudah terbiasa dengan berbagai inovasi musik, terutama yang viral di media sosial.

Cross genre sendiri mengacu pada dua genre musik berbeda yang digabungkan untuk menciptakan genre musik dengan gaya baru. Grup musik indie NDX yang berasal dari Yogyakarta telah menekuni genre hip-hop dangdut di dunia musik Indonesia.

BACA JUGA: Surabaya Jazz Week, Ada Tampilan Musik Dangdut Berirama Jazz

Sejak awal, NDX menggabungkan hip-hop dan dangdut dengan tujuan agar musik mereka dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik dari masyarakat kelas bawah maupun kelas atas. 

Banyak kreator TikTok yang menggunakan backsound hip-dut pada konten videonya atau hanya sekadar membuat gerakan dengan menambahkan efek velocity (kecepatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: