Analisis Kekalahan 2-0 AS Roma atas Como, Ranieri Puji Babak Pertama, Kritik Mentalitas Tim!

Analisis Kekalahan 2-0 AS Roma atas Como, Ranieri Puji Babak Pertama, Kritik Mentalitas Tim!

Potret Claudio Ranieri--FabrizioRomano/x

HARIAN DISWAY - Pelatih AS Roma Claudio Ranieri tak mau terlalu menyalahkan punggawa I Giallorossi (julukan AS Roma) setelah kekalahan 2-0 kontra Como, Senin, 16 Desember 2024 di Stadion Sinigaglia.

Ia menganggap dua tim bermain apik, namun tim lawan punya tekad lebih kuat untuk menang.

AS Roma menderita kekalahan pahit karena kebobolan dua gol masing-masing dari Alessandro Gabrielloni dan Nico Paz yang terjadi di stoppage time babak kedua.

“Saya rasa ini adalah keunggulan Como. Mereka punya hasrat lebih untuk meraih kemenangan,” ucap Claudio Ranieri dalam post-match press conference, dilansir dari DAZN.

“Mereka mengubah strategi dengan bermain lima bek. Terdapat perubahan mental juga, dan saya sudah mengisyaratkan kepada para pemain. Jujur saja, Como selalu cekatan dengan bola kedua sehingga membuat kami kewalahan,” lanjutnya.

Kendati demikian, pelatih yang berusia 73 tahun tersebut, enggan menyalahkan para pemainnya meski AS Roma yang tampak tampil kurang optimal di babak kedua.

BACA JUGA:Claudio Ranieri Sembuhkan Penyakit AS Roma, Gilas SC Braga 3-0

BACA JUGA:Hasil AS Roma vs SC Braga 3-0, Serigala Ibu Kota Ngamuk di Stadio Olimpico

“Saya senang dengan babak pertama. Performa apik ditunjukkan dan para pemain sudah memberikan segalanya, tapi lawan memiliki tekad yang lebih,” ujar Claudio Ranieri.

“Pada saat-saat tertentu, kami kesulitan dalam memahami pertandingan dan wasit. Dalam situasi tersebut, anda harus paham ke manakah pertandingan akan berjalan,” tambahnya.


Paulo Dybala (21) yang sedang membawa bola dan berusaha diganggu oleh bek tengah Como, Marc-Oliver Kempf (2)--OfficialASRoma/x

Paulo Dybala ditempatkan sebagai second striker untuk ketiga kalinya secara beruntun oleh Claudio Ranieri.

Artem Dovbyk bergabung ke lapangan setelah jeda turun minum menggantikan Stephan El Shaarawy.

"Jelas, saat El Shaarawy, Saelemaekers, dan Dybala bermain bersama, serangan menjadi lebih lancar," ucap Claudio Ranieri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia