Tiongkok Tantang Pasar Truk Listrik Dunia
PENGECEKAN SISTEM oleh seorang pekerja Windrose di Suzhou, 18 November 2024.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
TIONGKOK sudah mendominasi pasar mobil listrik. Kini, mereka memperluas jangkauan ke segmen truk listrik. Namun, tantangannya cukup besar. Misalnya, tarif impor di negara asing dan persepsi kualitas produk yang masih rendah.
Strategi rantai pasokan domestik dan harga murah menjadikan industri mobil listrik Tiongkok terus mengemuka. Strategi itu pula yang digunakan oleh perusahaan besar dan start-up untuk merevolusi sektor truk.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), truk listrik hanya menyumbang kurang dari satu persen dari total penjualan truk global pada 2023. Namun, di pasar itu, Tiongkok sudah memimpin dengan 70 persen kontribusi penjualan
IEA optimistis perkembangan kebijakan dan teknologi dapat mempercepat adopsi truk listrik dalam dekade mendatang. “Industri ini, menurut saya, siap untuk perubahan besar,” kata Han Wen, pendiri start-up Windrose, kepada Agence France-Presse.
BACA JUGA:Matahari Terbit dari Tiongkok
BACA JUGA:Korupsi, Li Tie, Mantan Bintang Sepak Bola Tiongkok, Divonis 20 Tahun
Faktanya, truk listrik Tiongkok semakin banyak digunakan di pasar internasional. Padahal, negara-negara Barat memberlakukan sanksi berat pada kendaraan listrik buatan Tiongkok.
Perusahaan seperti BYD dan Beiqi Foton pun sudah mengirimkan truk ke Italia, Polandia, Spanyol, dan Meksiko. Mereka juga membuka pabrik perakitan di berbagai belahan dunia.
“Truk buatan Tiongkok umumnya kompetitif di pasar negara berkembang,” ujar Stephen Dyer dari konsultan AlixPartners. Namun, untuk pasar yang lebih matang, performa dan daya tahan produk belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pelanggan.
JAJARAN TRUK LISTRIK Windrose di pabriknya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, 18 November 2024. Mereka siap menembus pasar global.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Meskipun demikian, kualitas produk Tiongkok sudah memenuhi standar internasional.
Salah satu hambatan utama adalah kompromi antara ukuran baterai dan jangkauan kendaraan.
“Semakin besar baterai, semakin jauh jangkauan. Namun, baterai yang lebih besar juga membuat truk lebih berat. Itu pada akhirnya juga akan memengaruhi efisiensi baterai tersebut, kata Elizabeth Connelly, analis IEA.
BACA JUGA:Mobil Listrik Tiongkok Ambil Ceruk Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: