Brand Kecantikan Lokal Mulai Runtuh: Imbas ’Fast Beauty’ yang Makin Marak?

Brand Kecantikan Lokal Mulai Runtuh: Imbas ’Fast Beauty’ yang Makin Marak?

BRAND lokal kalah bersaing dengan produk luar.-Instagram @madebyruna, @syca.official, dan @meetbeetbeauty.-

BACA JUGA:Klinik Kecantikan Skinda Surabaya Rayakan Anniversary ke-10 Tahun, Kenalkan Treatment Kulit Baru PicoWay Laser dan Ultraformer MPT

BACA JUGA:Menerapkan Wonyoungism dalam Gaya Hidup Sehari-hari, Tren Kecantikan Viral di Kalangan K-Pop

Brand kecantikan lokal sering kali kesulitan untuk menjangkau konsumen di berbagai daerah. Hal itu membuat produk-produk lokal kesulitan untuk bersaing di pasar yang makin kompetitif serta mengikuti ritme pasar yang kian cepat.

Dalam menghadapi derasnya produk kecantikan asing, Indonesia telah mengatur masuknya barang-barang tersebut melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 

Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang prosedur impor dan regulasi terkait keamanan serta kualitas produk. Regulasi yang mengatur produk kecantikan tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pendaftaran Produk Kosmetik. 

BACA JUGA:Belimbing Wuluh, Buah Sejuta Manfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan

BACA JUGA:No Bahan Kimia! Ini 5 Manfaat Pijat Wajah yang Bisa Jadi Alternatif Kecantikan yang Sehat dan Alami

Regulasi itu mengharuskan setiap produk kosmetik yang beredar di Indonesia melalui uji BPOM agar memastikan produk tersebut aman digunakan.

Meski ada regulasi yang mengatur, masih banyak ditemukan produk kecantikan yang dijual melalui e-commerce atau media sosial tanpa melalui proses pengujian yang tepat. 

Produk fast beauty yang masuk dari luar negeri acap kali menghindari regulasi tersebut dengan memanfaatkan celah dalam distribusi online. Tantangan yang dihadapi produk lokal tetap besar karena biaya yang lebih tinggi dan persaingan yang makin ketat.

Industri kecantikan lokal di Indonesia, seperti Made by Runa, SYCA, dan Beet Beauty, menghadapi tantangan berat akibat maraknya produk fast beauty yang masuk dari luar negeri, khususnya Tiongkok. 

BACA JUGA:Excelso Coffee Meets Beauty: Edukasi Manfaat Kopi bagi Kecantikan

BACA JUGA:Dekoratif Wantiyo: Konsep Kecantikan dan Kepedulian Tradisi

Meski harga dan klaim hasil yang cepat menjadi daya tarik utama, hal itu juga menimbulkan masalah terkait kualitas dan keamanan produk. 

Di sisi lain, pemerintah harus lebih tegas dalam mengawasi dan menegakkan regulasi terkait produk kecantikan agar industri lokal dapat bersaing dengan sehat dan konsumen terlindungi dari potensi bahaya produk yang tidak teruji. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: