Penjualan Properti Terhambat Dosa Masa Lalu
Foto udara deretan perumahan di tahap 3 Griya Permata Gedangan.-Boy Slamet-
PENJUALAN properti di Jawa Timur menurun. Hasil Survei Harga properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengungkapkan, di triwulan III 2024, penjualan properti residensial di pasar primer tercatat mengalami kontraksi sebesar 7,14 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, penurunan penjualan properti di pasar residensial primer terjadi di seluruh tipe rumah. Terutama pada rumah tipe kecil.
Dari sisi pembiayaan, hasil survei menunjukkan, mayoritas pembiayaan pembangunan properti residensial, bersumber dari dana internal pengembang. Dengan pangsa sebesar 74,31 persen.
“Dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan pangsa 75,80 persen dari total pembiayaan,” katanya dalam rilis, 26 November 2024.
BACA JUGA:Menanti JLLB Rampung untuk Perkuat Sektor Properti Surabaya Barat
BACA JUGA:Simak Prosedur dan Info Lelang Properti di BRI untuk Investasi Aman, Ini Panduannya!
Sementara, harga properti residensial di pasar primer di periode yang sama tumbuh terbatas. Tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) sebesar 1,46 persen (yoy). Lebih rendah dibanding triwulan II 2024 yang sebesar 1,76 persen.
Sementara itu, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Daerah (BPOD) REI Jatim Ir Danny Wahid mengatakan, penjualan properti di Jatim sebenarnya bisa meningkat. Sayangnya, ada masalah yang sampai saat ini belum terselesaikan.
Banner Dijual Rumah terpampang di Perumahan Griya Permata Gedangan Tahap 2.-Boy Slamet-
Permasalahan itu pun menurutnya, merupakan kewenangan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Permasalahan yang ia maksud adalah korban masa pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang tidak bisa mengajukan kredit karena ada cicilan yang tidak terbayarkan semasa pandemi yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.
“Pemerintah bersama OJK segera membuat amnesti. Tentu dengan kajian yang baik. Jadi, banyak sebenarnya masyarakat yang ingin membeli rumah. Tetapi, tidak bisa karena mereka adalah korban pandemi,” katanya kepada Harian Disway, Senin, 16 Desember 2024.
Ia menegaskan, Covid-19 itu bukan sengaja diciptakan. Tetapi, itu adalah pandemi nasional. Bahkan dunia. Sehingga, semuanya pasti terdampak. “Kita bisa rasakan sendiri bagaimana kondisi saat pandemi. Banyak yang di-PHK. Terus, bagaimana mau bayar cicilan,” katanya.
BACA JUGA:Jokowi Sebut Bos Properti Dubai Akan Gelontorkan Investasi Jumbo ke IKN, Tapi Nilainya Masih Rahasia
BACA JUGA:Prabowo Terima Erick Thohir dan Bos Properti Dubai di Kemenhan, Bahas Potensi Pertumbuhan RI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: