Inovasi Guru Besar Unair Helmy Yusuf: Bahan Amfifilik untuk Vaksin Berbentuk Padat
Dalam pengukuhan Guru Besar Unair Selasa, 17 Desember 2024, Prof Helmy Yusuf menyampaikan hasil penelitiannya. -Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY
Kombinasi itu memungkinkan molekul amfifilik membentuk struktur unik, seperti misel atau lapisan lipid, yang penting dalam proses biologis dan aplikasi industri.
Dalam tubuh, fosfolipid amfifilik membentuk membran sel, menjaga integritas sel dan mengatur lalu lintas molekul.
BACA JUGA:IIP Unair Gelar Pameran Arsip Sejarah Kota Surabaya Sejak Majapahit Hingga Era Penjajahan
BACA JUGA:Kalopsia Oleh APS Unair dan FMD, Merayakan Keberanian dan Keindahan di Balik Kekurangan
Prof Helmy memaparkan bukti bahwa amfifilik efektif dan mudah larut diserap tubuh. "Misalnya, zat kurkumin dan rutin," jelasnya. Kurkumin merupakan zat yang ada pada tumbuhan kunyit. Banyak manfaat bagi kesehatan saat mengonsumsi zat tersebut.
Tetapi, kurkumin punya kelarutan yang rendah sehingga susah diserap oleh tubuh. Dalam penelitiannya, Prof Helmy mengubah struktur kristal kurkumin menjadi bentuk yang tidak menghablur. Proses pengubahan tersebut dilakukan menggunakan bahan amfilik berjenis casein dan TPGS.
"Contoh lain adalah peningkatan disolusi pada senyawa rutin pada bahan amfifilik Poloksamer 407 dan 188," jelasnya. Tak tanggung-tanggung, peningkatan disolusi rutin bisa sampai 5 kali lipat dari bentuk murninya. Kemudian untuk vaksin, ia menggunakan SPC, DDA dan TPGS.
Vaksin tersebut diuji melalui hidung hewan percobaan. Hasilnya, memuaskan. Antigen yang dihantarkan melalui liposom bahan amfifilik tersebut menyebar lewat jaringan mukosa hidung. Bahkan reaksi imunitas juga sangat tinggi. Jumlah Imunoglobulin A dan G meningkat pesat, dan membuktikan respons kekebalannya jauh lebih efektif.
Bentuk vaksin yang dihasilkan dari penelitian Helmy cukup banyak: Ada solid gel, film tipis dan serbuk spray-dried. Ia berharap setelah itu, penelitiannya bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Agar ke depan dapat tercipta obat dan vaksin yang bisa didistribusikan dengan masa simpan dan kadarluarsa lebih lama.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: