Ke(tidak)arifan Elite Bangsa

Ke(tidak)arifan Elite Bangsa

ILUSTRASI Ke(tidak)arifan Elite Bangsa. Gus Miftah sebagai elite bangsa dianggap mengolok-olok Sunhaji sang penjual es teh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Guru Bangsa

BACA JUGA:Gus Miftah dan Fenomena Cancel Culture

Menjadi elite adalah sebuah karunia. Tidak banyak orang yang diberkahi kesuksesan entah karena  faktor geneologi, ekonomi, pendidikan, ataupun agama. 

Dalam literatur klasik misalnya, disebutkan bahwa elite melingkupi semua pemegang kekuasaan dalam sebuah bangunan politik. 

Mereka merupakan orang-orang yang berhasil mencapai kedudukan dominan dalam sistem politik dan kehidupan masyarakat, yang ditandai dengan kepemilikan kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan (Harold Laswell).

BACA JUGA:Gus Miftah: Goblok

BACA JUGA:Sambil Menangis, Sunhaji Pedagang Es Teh Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

Menurut Vilfredo Pareto (1848–1923) dan Gaetano Mosca (1858–1941) dalam bukunya, The Mind and Society,  masyarakat terbagi dalam dua lapisan. Pertama,  A higher stratum, the elitee. Kelompok itu dibagi atas dua, a) a governing elitee, dan b) a non governing elitee

Kedua, A Lower Stratum, the non elitee.

Untuk mencapai status sebagi elite, terdapat paling tidak lima hal yang menjadi faktornya. Yakni, (1) sistem poltik; (2) pendidikan formal; (3)  geneologis; (4) ”reputasi sosial” dengan kombinasi pengalaman dan pengetahuan agama; dan (5) kekayaan yang di milikinya, termasuk kekayaan keluarganya. 

Miftah adalah elite yang tercipta dari kombinasi berbagai faktor tersebut.

BACA JUGA:Willie Salim Donasi Rp 100 Juta untuk Penjual Es Teh Viral yang Dihina Gus Miftah

BACA JUGA:Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Mengingat sulitnya mencapai posisi elite, dalam struktur masyarakat tampak seperti piramida di mana posisi puncak diduduki para elite, dan jumlahnya terbatas. Sebaliknya, posisi massa atau masyarakat menempati posisi yang paling di bawah dengan jumlah yang banyak.

Oleh karena itu, mereka yang menduduki posisi tersebut semestinya menjadi sumber keteladanan dan kearifan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: