Harga Sejumlah Bahan Pokok di Jatim Masih Tinggi, Pedagang Sebut Bukan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Jatim Masih Tinggi, Pedagang Sebut Bukan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen

Khofifah saat ditemui Harian Disway di Pasar Genteng, Kamis 2 Januari 2024.-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Harga kebutuhan pokok di Jatim masih mencatatkan kenaikan pada awal tahun 2025. 

Sebut saja harga cabai. Kenaikannya komoditas ini mulai terjadi sebelum Natal 2024 dan momen tahun baru 2025. 

Berdasarkan pantauan di website Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga cabe rawit di Jatim masih tinggi. 

Tertinggi masih terjadi di kabupaten Magetan dengan harga Rp 85 ribu per kilogram. Terendah di kabupaten Bangkalan dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.

Sementara di Surabaya, harga cabe rawit masih terpampang Rp62 ribu per kilogram. 

Mesk demikian, harga cabai di Surabaya ini mengalami penurunan dibanding pada masa liburan natal lalu. Sebut saja cabe rawit yang turun 3,38 persen dari harga sebelumnya di angka Rp64.166 per kilogram.

Lalu cabe merah keriting turun 8 persen dari Rp 45.833 per kilogram menjadi Rp 42.166 per kilogram. Lalu, cabe merah besar turun 3,85 persen dari Rp43.333 menjadi Rp41.666 per kilogram.

Khofifah, salah satu pedagang di pasar Genteng mengaku, sebelum natal 2024 lalu, harga cabai sudah Rp60 ribu per kilogram. Menurutnya, kenaikan harga cabe tidak ada pengaruhnya dengan isu PPN 12 persen. Kenaikan itu terjadi karena distributor cabe masih libur.

BACA JUGA: Imbas Cuaca Buruk, Harga Cabai di Jatim Naik Sampai 80 Ribu Per Kilo

“Tidak ada dampaknya. Beberapa hari ini distributor cabe lagi libur. Kami jadi tidak bisa nyetok barang. Cabe yang saya jual juga sudah menipis ini. Tidak sampai tiga kilogram,” kata Khofifah, saat ditemui Harian Disway di standnya di Pasar Genteng, Kamis 2 Januari 2025.

Sementara harga cabe keriting dia jual Rp 60 ribu per kilogram. Menurut Khofifah, bahan pokok yang mengalami kenaikan yang dia jual hanya cabe. Sisanya: bawang merah, bawang putih dan telur masih di harga normal.

“Kalau stoknya kembali normal, biasanya harga akan kembali normal juga. Ini karena stok terbatas makanya harganya naik,” bebernya.

Beda halnya dengan cabe yang dijual Parno di pasar yang sama. Ia menjual cabe rawit dengan harga Rp45 ribu per kilogram.

“Harganya memang beda-beda mas. Tergantung jenis yang dijual juga oleh pedagangnya. Memang ada yang mahal dan ada yang harganya di bawah. Jadi tergantung jenisnya lagi. Tapi harusnya paling mahal harganya Rp 60 ribu,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: