Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai

Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai

ILUSTRASI Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

LANGKAH KAKI saya terhenti ketika membaca sebuah tulisan di tembok harapan yang tergantung di dinding Rizhao International Heart Hospital

Tulisan itu jika diartikan kurang lebih berbunyi: ”Bandara lebih banyak melihat pelukan tulus daripada pelukan yang ada di gedung pernikahan mana pun dan dinding rumah sakit lebih banyak mendengar doa tulus daripada doa yang dipanjatkan di rumah ibadah/tempat suci mana pun. Mengapa? Karena cinta paling terasa ketika kita ditinggalkan pergi oleh orang yang kita sayangi”.


TEMBOK harapan yang tergantung di dinding Rizhao International Heart Hospital atau Rumah Sakit Jantung Internasional Rizhao, Tiongkok..-Jagaddhito Probokusumo untuk Harian Disway-

Hanya butuh sepersekian detik bagi Allah SWT untuk mengambil nyawa kita. Rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan tergambar jelas di raut wajah orang-orang yang kita kasihi di sekitar kita. 

BACA JUGA:Rizhao International Heart Hospital, Tiongkok

Kebanyakan dari mereka hanya memohon dan berdoa untuk satu hal, yaitu kehidupan. Kehidupan orang tua mereka, anak-anak mereka, sanak saudara mereka, ataupun sahabat mereka. Sulit membayangkan penderitaan kehilangan orang yang kita cintai.

Begitu berharganya nilai sebuah nyawa sehingga rumah sakit (RS) adalah tempat di mana tidak ada ruang toleran untuk kesalahan sekecil apa pun. Lalu, timbul pertanyaan di benak kita, bagaimana kita mengatakan suatu RS itu bagus atau tidak? 

Apakah karena bangunannya yang megah? Apakah karena profitnya banyak? Apakah karena pasiennya puas terhadap pelayanan RS? Apakah karena biayanya murah dan gratis? Atau, apakah karena kecanggihan alat-alatnya dan dokternya yang terkenal?

BACA JUGA:Upaya Rizhao Menghijaukan Dunia

Baik tidaknya suatu RS itu bisa diukur oleh value (nilai) dari RS tersebut. Value adalah ukuran kebermanfaatan RS bagi masyarakat. 

Rumusnya adalah value = outcome/spent$. Begitulah yang dikemukakan Michael Porter, profesor di Harvard Business School di bidang pelayanan kesehatan berbasis nilai (value based healthcare). 

Makin tinggi outcome-nya dan makin rendah pengeluaranya, nilai RS tersebut makin tinggi. Begitu juga sebaliknya. 

Bukan kinerja keuangan RS yang menjadikan RS itu baik, melainkan nilai manfaatnya. Jika outcome-nya belum dapat diukur, RS tersebut belum memiliki nilai. 

BACA JUGA:Matahari Terbit dari Tiongkok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: