Willy Aditya: Bendera One Piece Bukan Ancaman, Tapi Ekspresi Anak Muda yang Harus Dipahami

Willy Aditya: Bendera One Piece Bukan Ancaman, Tapi Ekspresi Anak Muda yang Harus Dipahami

Willy Aditya saat memberikan keterangan tertulis terkait polemik pengibaran bendera One Piece.-nasdemdprri.id-

HARIAN DISWAY - Ketua Komisi I DPR RI Willy Aditya menanggapi fenomena pengibaran bendera anime One Piece. Aksi ini ramai terjadi di beberapa daerah menjelang Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan RI.

Bendera bergambar tengkorak bertopi itu dikibarkan di beberapa daerah sebagai bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

BACA JUGA:Bendera One Piece Berkibar, Menkopolhukam Budi Gunawan Ingatkan Konsekuensi Pidana

Anda sudah tahu, bendera One Piece diartikan sebagai kebebasan atau perlawanan terhadap kekuasaan yang korup. Ini merupakan simbol perlawanan terhadap pemerintah yang tidak adil. 

Willy menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa disamakan dengan pelecehan simbol negara. Ia meminta publik memahami konteksnya lebih dalam.

BACA JUGA:Dasco Soroti Pengibaran Bendera One Piece, Sebut Berpotensi Pecah Belah Bangsa

“Misalnya menempelkan simbol One Piece diatasnya, maka itu bukan pelanggaran serius, saya lihat juga posisinya dibawah Merah Putih,” ujarnya. Ia menilai tidak ada unsur penghinaan terhadap lambang negara.

Bendera One Piece, lanjutnya, juga tidak tergolong bendera terlarang. Ia menyebut itu bukan simbol separatis atau negara asing tanpa hubungan diplomatik.

BACA JUGA:Bendera One Piece Marak Jelang Peringatan HUT RI, Dasco: Ada Upaya Memecah Belah Bangsa

Willy meminta masyarakat menyikapi fenomena ini secara wajar. Respon yang muncul harus tetap proporsional. 

“Membunuh nyamuk tidak perlu pakai granat atau mesiu,” katanya. “Jangan sampai kita terjebak dalam provokasi,” sambungnya.  

BACA JUGA:Meriahnya Kirab Budaya Bantarangin 2025: Warga Antusias Berebut Bendera dan Jajanan

Menurutnya, aksi seperti ini biasa muncul dari kalangan anak muda. Mereka punya energi dan keberanian untuk bersuara.

Anak muda, katanya, penuh idealisme dan semangat menggugat ketidakadilan. Tapi sering kali belum dibarengi dengan nalar yang matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dpr.go.id