Gempa Dahsyat Tibet Tewaskan 95 Orang, Hancurkan Banyak Bangunan
Petugas polisi setempat memeriksa daerah yang terkena dampak gempa bumi di Desa Qutang Dingri di Xigaze, Daerah Otonomi Xizang, Tiongkok barat daya, 7 Januari 2025. Tiga puluh dua orang dipastikan tewas dan 38 luka-luka dalam gempa berkekuatan 6,8 skala R-Xinhua-
HARIAN DISWAY - Gempa bumi dahsyat di wilayah Tibet, Tiongkok, Selasa, 7 Januari 2025. Setidaknya, 95 orang tewas. Banyak bangunan dilaporkan hancur.
Getaran gempa juga dirasakan hingga Kathmandu, ibu kota Nepal, dan beberapa wilayah di India.
Video yang dirilis CCTV, stasiun televisi milik pemerintah Tiongkok, menunjukkan rumah-rumah hancur. Dinding-dinding roboh.
Petugas penyelamat terlihat menyisir puing-puing reruntuhan. Beberapa orang juga memberikan selimut tebal kepada warga. Agar para korban tetap merasakan hangat di tengah suhu yang nyangkut di bawah nol derajat Celsius.
Gambar dari CCTV juga memperlihatkan orang-orang berlarian di dalam toko dengan rak-rak berguncang hebat. Barang-barang berjatuhan. Mainan berserakan.
BACA JUGA:Pesona Barkhor Bazaar, Tibet, Meneguk Harmoni dalam Secangkir Teh
BACA JUGA:Istana Potala di Tibet, Tiongkok, Kembali Dibuka untuk Wisata
"Hingga pukul 15.00 waktu setempat (14.00 WIB), sebanyak 95 orang telah dipastikan tewas dan 130 lainnya terluka," tulis kantor berita Xinhua.
Lebih dari seribu rumah dilaporkan rusak.
Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo itu berpusat di wilayah Distrik Tingri, dekat perbatasan Nepal, pada pukul 09.05 pagi (pukul 10.05 WIB). Itu berdasar data Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok (CENC). Namun, Survei Geologi AS melaporkan bahwa gempa tersebut berkekuatan 7,1 magnitudo.
Rumah-rumah yang rusak setelah gempa bumi terjadi di Desa Tonglai, Kotapraja Changsuo Dingri di Xigaze, Daerah Otonomi Xizang, Tiongkok barat daya, pada 7 Januari 2025. Korban jiwa dilaporkan setelah gempa berkekuatan 6,8 skala richter mengguncang Kabupat-Beijing Time-
Yang jelas, gempa itu merupakan yang terkuat dalam radius 200 kilometer wilayah tersebut dalam lima tahun terakhir.
Sangji Dangzhi, pemilik supermarket di Tingri, menggambarkan suasana itu sebagai kiamat kecil. Supermarketnya rusak parah. Ambulans terus meraung-raung. Membawa korban ke rumah sakit sepanjang hari.
"Rumah-rumah di sini terbuat dari tanah. Jadi ketika gempa terjadi, banyak yang runtuh," kata pria berusia 34 tahun ketika ditelepon kantor berita Agence France-Presse.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: