Herry IP Resmi Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia, Ini Detail Kontraknya

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengumumkan Herry Iman Pierngadi sebagai pelatih baru ganda putra. Ini menjadi kali pertama bagi Herry IP melatih di luar Indonesia.

BAM memperkenalkan Herry IP melalui unggahan media sosialnya pada Sabtu, 11 Januari 2025. Pelatih berjuluk Naga Api itu akan resmi menangani Aaron Chia/Soh Wooi Yik dkk mulai 1 Februari 2025. Saat ini Herry IP masih berada di Jakarta.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada BAM atas kepercayaan yang diberikan untuk melatih di Malaysia, khususnya ganda putra,” kata Herry IP saat dihubungi pada hari yang sama itu.

Ia menyebutkan bahwa kontraknya dengan BAM berlangsung selama empat tahun. Ia akan mempersiapkan ganda putra Malaysia menuju Olimpiade Los Angeles 2028.

BACA JUGA:Coach Herry IP Kini Tangani Ganda Campuran

BACA JUGA:Evaluasi Hasil Australian Open 2023, Herry IP: Performa Ganda Putra Masih Roller Coaster

Pelatih berusia 62 tahun itu mengaku ada beberapa tawaran dari negara lain. Tetapi Malaysia yang terlebih dahulu memberinya tawaran untuk melatih.

Herry IP resmi jadi pelatih ganda putra Malaysia. Foto: Herry IP waktu mendampingi Marcus Gideon/Kevin Sanja di All England 2020.-Deri Destan-PP PBSI

"Kan saya sudah nggak di PBSI karena (kontrak) tidak diperpanjang. Lalu ada tawaran dari BAM, negosiasi bagus, fasilitas juga  bagus, ya sudah," ungkapnya.

Selain Malaysia, ada Thailand dan India yang berminat menggunakan jasa Herry IP. Bahkan Herry IP mendapat tawaran dari pelatnas dan akademi di Thailand. Sebelum itu, Herry IP juga kerap dirumorkan ke Tiongkok.

"Ada tawaran dari Thailand juga. India itu beberapa waktu lalu saat saya masih di PBSI. Cuma BAM yang lebih dulu. Mereka gercep (gerak cepat) lah," ujar Herry IP.

BACA JUGA:Nasib The Minions di Olimpiade Paris 2024, Herry IP: Lihat Recovery Marcus

BACA JUGA:The Minions Berpisah, Herry IP: Kevin Akan Pilih Partner Sendiri

Herry IP telah mengabdi di PBSI sejak 1993. Ia merupakan pelatih Candra Wijaya/Tony Gunawan saat menyabet emas Olimpiade Sydney 2000. Begitu juga halnya saat mengantar Markis Kido/Hendra Setiawan merebut emas Olimpiade Beijing 2008.

Sumber: