Dari Liszt Menuju Hip-Hop: Evolusi Musik dalam Kompetisi Figure Ice Skating

Dari Liszt Menuju Hip-Hop: Evolusi Musik dalam Kompetisi Figure Ice Skating

Sejarah musik dalam figure ice skating tak dapat dilepaskan dari akar balet dan opera. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Dunia figure ice skating yang selama ini lekat dengan citra keanggunan balerina dan melodi klasik yang mendayu-dayu, tengah mengalami sebuah transformasi yang menarik. 

Jika dulu Johann Strauss dan Pyotr Ilyich Tchaikovsky mendominasi arena es, pada masa sekarang gelombang suara yang lebih beragam menggema, mulai dari dentingan piano romantis Franz Liszt hingga beat dinamis musik hip-hop.

Pergeseran lanskap musikal ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan cerminan dari evolusi budaya global yang merambah hingga ke arena olahraga elit. Bagi para penikmat hiburan dan seni di Surabaya, fenomena ini menawarkan perspektif segar tentang bagaimana sebuah disiplin olahraga dapat menjadi panggung apresiasi musik lintas generasi.

BACA JUGA: Pengaruh Memakai Earphone Tanpa Musik terhadap Fokus di Lingkungan Ramai


Pada masa sekarang, dunia figure ice skating tengah mengalami evolusi musik yang menarik. --Pinterest

Melodi Klasik yang Mengakar Kuat

Sejarah musik dalam figure ice skating tak dapat dilepaskan dari akar balet dan opera. Era awal kompetisi seringkali diwarnai dengan alunan musik klasik yang megah, seperti yang disebutkan dalam berita lainnya, dengan contoh karya-karya seperti "The Firebird," "Nessun Dorma," dan "The Four Seasons." 

Musik-musik ini dipilih bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kemampuannya untuk menyampaikan narasi dramatis dan memberikan ruang bagi gerakan-gerakan anggun yang menjadi ciri khas figure ice skating. 

Para skater dan koreografer pada masa itu melihat musik klasik sebagai bahasa universal yang mampu menyentuh emosi penonton dan juri. Interpretasi setiap skater terhadap karya-karya agung ini. 

BACA JUGA: Vinyl Tetap Laku di Era Streaming Musik Digital, Jadi Tren Gen Z

Layaknya seorang konduktor dengan orkestranya, selalu menghadirkan nuansa yang unik, meskipun melodi dasarnya tetap sama. Tujuannya jelas: menceritakan sebuah kisah melalui gerakan yang selaras dengan irama.

Sistem Penilaian IJS dan Kebebasan Artistik

Pemberlakuan International Judging System (IJS) menjadi titik balik penting dalam evolusi musik di figure ice skating. Awalnya dirancang untuk standarisasi penilaian elemen teknis, IJS justru memicu penekanan yang lebih besar pada aspek artistik sebuah acara olahraga. 

Di tengah dominasi atletis yang sempat menguat, muncul kesadaran akan pentingnya "esensi ice skating" yang melibatkan keindahan, keanggunan, dan koneksi emosional antara skater dan musiknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: