Kolaborasi Bank Mandiri Demi Masa Depan Bumi
SAMPAH PLASTIK memenuhi Pantai Kuta, 19 Desember 2024. Sampah itu dibawa gelombang dan angin barat.-Doan Widhiandono-Harian Disway-
Hasilnya, sampai Juni 2024, RVM Bank Mandiri mencatat 4.679 transaksi. Yang terkumpul adalah 30,3 ribu botol plastik dengan berat total 566,7 kilogram. Transaksi tersebut melibatkan 473 orang dengan total 1,6 juta poin terkirim. Dengan aksi tersebut sebanyak 3.199.482 gram CO2 jejak karbon bisa dikurangi.
Bank Mandiri juga memiliki Program Mandiri Pilah Sampah. Dengan program inovatif tersebut, Bank Mandiri berfokus pada penggunaan mesin biodigester serta kolaborasi dengan masyarakat setempat. Sehingga, sampah organik bisa diolah menjadi sumber daya yang bernilai. Misalnya, dengan menghasilkan pupuk organik dan eco-enzyme. Hasil itu bisa digunakan untuk pengembangan urban farming. Sekali lagi, itu menjadi nilai tambah bagi masyarakat perkotaan.
Yang dilakukan Bank Mandiri itu memang bukan hal baru. Sejak beberapa dekade lalu, di tingkat terbawah lapisan masyarakat sudah berkembang bank sampah. Ini adalah kegiatan waste management secara menyeluruh. Warga diminta mengumpulkan sampah yang kemudian diberi value. Sampah itu kemudian akan dikelola kembali, didaur ulang, atau digunakan lagi menjadi berbagai bentuk kerajinan.
Di beberapa tempat, sampah-sampah itu bisa ditukar dengan uang. Atau layanan publik lainnya. Misalnya, Kota Surabaya pernah memiliki program penukaran botol plastik dengan tiket Suroboyo Bus, sistem transportasi masal baru di Kota Pahlawan tersebut.
BACA JUGA:Botol Plastik Berbahaya? Yuk Kenali dan Ketahui Jenis-Jenis dan Bahayanya!
Namun, harus diakui bahwa program Bank Mandiri tersebut memberikan nilai lebih dan makna baru pada kata ’’bank sampah.’’ Sebab, pelaksananya benar-benar institusi perbankan. Dan institusi tersebut benar-benar berkomitmen untuk melaksanakan program lingkungan, termasuk pengolahan sampah, di luar lini bisnisnya di bidang layanan perbankan.
Bank Mandiri pun tidak menutup mata pada kegiatan bank sampah yang sudah lama berkembang di masyarakat. Terbukti, Bank Mandiri bekerja sama dengan—salah satunya—Bank Sampah Mekar Sari di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
Hal itu menjadi bukti bahwa Bank Mandiri ikut bergandengan tangan dalam berbagai aksi berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Bank Mandiri pun bisa menjadi inspirator, terutama untuk terus mendorong keterlibatan masyarakat. Dalam website resminya, Bank Mandiri menggarisbawahi semangat pilar Bank Mandiri, yakni sustainability beyond banking. Aksi-aksi keberlanjutan demi bumi sama pentingnya—atau bahkan lebih penting—daripada sekadar aksi korporasi perbankan.
Dalam aksinya di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan, Bank Mandiri juga memberdayakan sejumlah bank sampah di Jakarta. Aksi kolaborasi itu berhasil mengumpulkan lebih dari 87, ton sampah nonorganik, 7,2 ton sampah organik, serta minyak jelantah seberat 926 kilogram (kg).
Tentu, aksi demi bumi tersebut tidak akan bisa sukses jika berjalan secara sporadis dan individualistis. Kuncinya adalah kolaborasi. Seperti yang dilakukan oleh Bank Mandiri. Pasti kita berharap semakin banyak cabang Bank Mandiri yang menggelorakan kolaborasi dengan berbagai pihak itu. Demi masa depan. Juga semoga kian banyak institusi yang semakin sadar bahwa aksi korporasi belaka tidak akan bermakna di masa depan jika bumi ini makin lama makin tidak layak ditinggali. Jadi, mari dimulai kerja bareng ini sebelum terlambat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: