Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian
Tank tentara Israel yang tetap berjaga di perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Kamis, 16 Januari 2025.-Menahem Kahana - AFP-
Selama fase tersebut, Israel akan menarik pasukannya dari pusat-pusat populasi di Gaza dan memperbolehkan bantuan kemanusiaan masuk hingga 600 truk per hari.
Warga Palestina yang terluka juga akan diizinkan meninggalkan Gaza untuk mendapatkan perawatan.
BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?
Selain itu, penyeberangan Rafah dengan Mesir akan dibuka tujuh hari setelah kesepakatan dimulai.
Rincian untuk tahap kedua dan ketiga, meskipun sudah disetujui secara prinsip, namun masih dalam tahap negosiasi.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, gencatan senjata akan tetap berlaku meskipun negosiasi berlangsung lebih lama dari 6 minggu.
Israel pun menegaskan bahwa tidak ada jaminan tertulis untuk menghentikan serangan setelah fase pertama.
BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza setelah 46.000 Rakyat Palestina Tewas, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Jika persyaratan untuk tahap kedua terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup, sementara Israel akan memulai penarikan penuh dari Gaza.
Namun, kondisi itu masih harus mendapatkan persetujuan dari kabinet Israel yang terdiri dari anggota ekstrem sayap kanan.
Tahap ketiga akan melibatkan pengembalian jenazah tawanan yang tersisa dan penyusunan rencana rekonstruksi Gaza selama 3 hingga 5 tahun di bawah pengawasan internasional.
Saat ini, belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata.
Israel tak peduli gencatan senjata, di mana sebanyak 82 warga Gaza tewas akibat serangan setelah pengumuman perjanjian tersebut.-tangkapan layar X@EyeonPalestine-
BACA JUGA:Prabowo dan Presiden Mesir Kompak Suarakan Gencatan Senjata di Palestina
Bahkan, meski Amerika Serikat mendorong agar Otoritas Palestina diaktifkan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: