Pameran Lukisan Menjejak Pesona Ampel di Quds Royal Hotel Surabaya Lengkapi Keberadaan ATIC

Suasana peluncuran ATIC yang digagas oleh Quds Royal Hotel Surabaya oleh Pemkot Surabaya. -Yanz Haryo D-
HARIAN DISWAY - Pesona kawasan Ampel tak pernah lekang oleh waktu. Terkenal sebagai destinasi wisata religi unggulan di Surabaya, kawasan ini semakin bersinar dengan kemunculan Ampel Tourist Information Center (ATIC).
Layanan ituresmi diluncurkan oleh Quds Royal Hotel Surabaya pada Jumat, 8 Agustus 2025 pada pukul 15.00 WIB. Peluncuran ini menjadi bagian dari agenda dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80.
ATIC hadir sebagai pusat informasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengeksplorasi kawasan Segi Tiga Emas Surabaya, yang mencakup wisata religi dan kuliner Ampel, sejarah Kampoeng Heritage Paneleh, hingga Kota Lama Surabaya.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Rancang Kawasan Langgar Gipo Ampel
Bersamaan dengan peresmian ATIC, digelar pula pameran seni rupa bertajuk Menjejak Pesona Ampel yang menampilkan lima karya dari kelompok seni rupa Lintang Lima asal Yogyakarta yang sebelumnya telah berpameran di Galeri Merah Putih Surabaya.
Cluster General Manager Quds Hotel Group Indonesia Pungky Kusuma menjelaskan tentang peluncuran ATIC sebagai bentuk kontribusi nyata pihaknya dalam mendukung pengembangan wisata Surabaya. --Lintang Lima
Berlokasi di lobi hotel yang bernuansa elegan, pameran ini berlangsung selama satu bulan dengan menampilkan karya-karya orisinil bertema Ampel, baik dari sisi sejarah maupun atmosfer masa kini.
Kelima seniman yang terlibat – Eddy Subroto, Evrie Irmasari, Yosi Chatam, Tara Noesantara, dan Yanz Haryo Darmista – menghadirkan perspektif unik mereka tentang Ampel melalui media acrylic on canvas.
BACA JUGA: Masjid Ikon Surabaya (7): Tetenger Abadi Sunan Ampel
Karya-karya tersebut bukan hanya refleksi visual saja, tapi juga sebuah ajakan untuk menyelami nilai-nilai spiritual, sejarah, hingga kehangatan budaya di kawasan Ampel.
Eddy Subroto melalui karyanya, Jejak yang Lampau, mengajak penikmat seni menelusuri sejarah Masjid Sunan Ampel. Yanz Haryo Darmista menghidupkan kembali memori Gapura Munggah dalam Kenangan di Gapura Munggah.
Evrie Irmasari menangkap semangat dakwah Sunan Ampel dalam Menuju Langkah Sunan, sementara Tara Noesantara mengangkat kemagisan arsitektur Masjid Ampel melalui Pesona Rumah Tuhan. Lebih ceria dan naratif, Yosi Chatam menggabungkan berbagai spot menarik Ampel dalam Tautan Kisah di Ampel.
Karya berjudul Menuju Langkah Sunan garapan Evrie Ermasari yang dipamerkan dalam Menjejak Pesona Ampel. -Lintang Lima-
Karya bertajuk Pesona Rumah Tuhan garapan Tara Noesantara.--
BACA JUGA: Jejak Candi di Kompleks Makam Sunan Ampel
“Lima lukisan ini kami harap dapat menjadi pintu masuk bagi siapa saja yang ingin mengenal dan mencintai Ampel lebih dalam,” ujar Evrie Irmasari mewakili Lintang Lima. Peluncuran ATIC dan pembukaan pameran ini turut dihadiri oleh berbagai kalangan.
Termasuk Farah Andita Ramdhani, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya mewakili Kepala Disbudporapar Hidayat Syah. Ada juga para pelaku industri pariwisata, akademisi, seniman, hingga tokoh agama dan media massa.
Beberapa lukisan Lintang Lima yang dipamerkan di lobi Quds Royal Hotel Surabaya. -Yosi Chatam-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: