Cara Menjadi Tiran

Cara Menjadi Tiran

Ilustrasi How to Become a Tyrant-Netflix-

Cara kedua diulas dalam episode berikutnya. Yakni, Crush Your Rival. Setelah berkuasa, seorang tiran harus menyingkirkan pesaing yang berpotensi mengancam.

Joseph Stalin menjadi contoh utama dengan strateginya yang brutal. Misalnya, seperti pembersihan politik besar-besaran melalui eksekusi dan pembuangan.

Episode tersebut menyoroti bagaimana tiran menggunakan rasa takut untuk memantapkan posisi mereka. Tuduhan pengkhianatan sering kali menjadi senjata utama.

Tak heran, para pemimpin yang baru berkuasa akan selalu melakukan upaya bersih-bersih. Apa pun yang tidak sesuai dengan rezim baru akan dilibas. Dibuang.

Dalam ranah politik, atau kelembagaan, hal tersebut bisa diwujudkan melalui mutasi-mutasi tak berdasar. Mutasi yang kerap dikemas sebagai ”hal rutin dalam sebuah roda organisasi.’’ Walaupun secara kasat mata, mutasi tersebut dilakukan atas dasar kebencian.

Langkah ketiga mulai mengerikan. Itu terlihat dalam episode Reign Through Terror. Mengendalikan rakyat melalui ketakutan adalah senjata ampuh bagi diktator.

Di sini, Saddam Hussein ditampilkan sebagai figur yang berhasil menciptakan rasa takut melalui kekerasan sistemik dan pengawasan ketat. Tindakan represif dijadikan alat untuk menghentikan kritik dan pemberontakan. Episode ini menggarisbawahi bagaimana tiran memanfaatkan teror untuk melanggengkan kekuasaan mereka.

Sekali lagi, kita bisa berkaca pada tiran-tiran yang mungkin ada di sekitar kita, dalam berbagai skala. Banyak pemimpin yang kemudian memanfaatkan teror untuk menekan bawahan. Ancaman pemecatan, ancaman mutasi, atau ancaman lain. Termasuk kekerasan fisik.

Episode keempat adalah Control the Truth. Di sini, penguasaan informasi adalah kunci mempertahankan kendali. Yang diulas adalah Kim Il-sungMuam sebagai contoh utama.

Pemerintahannya di Korea Utara menciptakan propaganda besar-besaran untuk membangun kultus kepribadian. Episode ini menyoroti sensor, manipulasi media, dan kebohongan yang digunakan untuk menciptakan realitas alternatif. Rakyat yang tidak tahu kebenaran sulit untuk melawan.

Contoh nyata ada di Amerika Serikat. Bagaimana Donald Trump benar-benar mengontrol kebenaran versinya. Apa yang tidak sesuai dengannya akan mudah dilabeli sebagai fake news. Dan tentu saja, label itu dianut oleh para pengikutnya.

Setelah semua beres, para diktator bisa masuk ke langkah nomor lima. Itulah episode kelima: Create a New Society. Ya, para tiran sering kali menciptakan masyarakat "baru" untuk melegitimasi kekuasaan mereka. Contohnya adalah Muammar Gaddafi yang mendesain ulang sistem politik Libya sesuai visinya.

Episode ini menunjukkan bagaimana diktator berusaha mengontrol seluruh aspek kehidupan rakyat, termasuk budaya, pendidikan, dan ekonomi. Tujuannya adalah menghapus jejak lama dan memaksakan visi pribadi.

Inilah terbentuknya ’’rezim’’. Penguasa akan menentukan standar baru yang harus diikuti oleh rakyatnya. Di satu sisi, muncul pula masyarakat yang menjadi cermin para pemimpin di tingkat bawah. Muncul ’’kelompok pemuja’’ yang selalu siap digerakkan untuk melibas mereka yang tidak seide.

Nah, tiran yang ’’sukses’’ akan sampai pada langkah terakhir. Yakni: Rule Forever.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: