Kembali ke Buku Fisik: Tren Membaca di Era Digital

Kembali ke Buku Fisik: Tren Membaca di Era Digital

Momen santai dengan buku fisik: Menemukan ketenangan di tengah kesibukan digital. -jewel-Pinterest

Misalnya, penerbit dan penulis kini lebih kreatif dalam merancang buku dengan desain yang menarik, mulai dari sampul, ilustrasi, hingga kertas berkualitas tinggi. Buku-buku ini tidak hanya menjadi sumber informasi.

Tetapi juga karya seni yang dapat dinikmati secara visual. Buku fisik juga tidak memerlukan perangkat tambahan seperti baterai atau koneksi internet, yang membuatnya lebih praktis dan dapat dibawa ke mana saja tanpa khawatir kehabisan daya.

BACA JUGA: Buku 22 Ways to Self-Love yang Ditulis Reffi Dhinar Ini Bantu Perempuan Usir Minder

BACA JUGA: Konjen Tiongkok Donasi Buku hingga Hadirkan Perpustakaan Cheng Hoo di Unesa 

Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk dibawa saat bepergian atau dalam situasi di mana akses ke teknologi terbatas. Selain itu, perkembangan toko buku independen dan acara literasi juga berperan penting dalam mempopulerkan buku fisik.

Di kota-kota besar, banyak toko buku independen yang menawarkan suasana yang nyaman dan menyediakan ruang untuk acara diskusi buku atau peluncuran buku baru. Hal ini menciptakan komunitas pembaca yang lebih solid dan memberikan ruang bagi buku fisik agar tetap relevan. 

Kembalinya buku fisik berdampak positif terhadap industri percetakan dan penerbitan. Banyak penerbit kini semakin fokus pada kualitas produk fisik mereka, dengan mencetak buku dalam edisi hardcover, buku bergambar, atau buku dengan desain yang lebih menarik.

Ini memberikan kesempatan bagi penulis dan penerbit untuk mengeksplorasi lebih jauh aspek visual dan fisik dari karya mereka. Selain itu, tren ini juga berdampak pada kebiasaan membaca masyarakat.

BACA JUGA: Berani Tidak Disukai? Salah 1 dari 5 Judul Buku Motivasi Buat Anda, Simak 4 Lainnya yang Tak Kalah Asyik

BACA JUGA: Diberi Hadiah Buku Kepemimpinan Militer Prabowo, Ari Lasso: Akan Melengkapi Koleksi Perpustakaan Saya

Pembaca kini lebih memilih buku yang akan dibaca, dan mereka cenderung memilih buku fisik yang lebih berharga dan memiliki kualitas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pembaca kini lebih menghargai proses membaca itu sendiri, bukan hanya sekedar mendapatkan informasi.

Meskipun tren buku fisik kembali berkembang, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah  satunya adalah harga buku fisik yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan e-book.

Selain itu, ruang penyimpanan buku fisik juga menjadi masalah bagi mereka yang memiliki koleksi buku yang besar. Namun, meskipun ada tantangan ini, banyak pembaca yang merasa bahwa pengalaman membaca buku fisik jauh lebih berharga dibandingkan dengan buku digital.

Keterikatan emosional yang tercipta saat memegang dan membaca buku fisik sulit digantikan oleh format digital. Kembali ke buku fisik di tengah dominasi teknologi digital menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendalam akan pengalaman yang lebih pribadi dan mendalam dalam membaca.

BACA JUGA: Ilusi Buku Self Improvement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: