Gen Stroberi Membunuh
ILUSTRASI gen stroberi membunuh. Siswi SMK di Lamongan dibunuh teman sekelas karena menolak cintanya..-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Awalnya, Logan dan Holly berpacaran. damai, sebagaimana umumnya remaja pacaran. Selama pacarana, Holly menyadari bahwa Logan terlalu mengatur. Semua aktivitas Holly dipantau. Logan terobsesi dengan Holly. Ia selalu ingin tahu di mana dia berada dan dengan siapa dia berteman?
Itu membuat Holly tidak suka. Lantas, dia memutuskan hubungan. Sebaliknya, Logan tak mau diputuskan. Ia merasa, sikapnya itu wajar sebagai pacar. Logan beranggapan bahwa ia yang memimpin perempuannya. Sikap ingin selalu pegang kendali seolah Holly adalah barang milik Logan.
Oleh karena itu, mereka konflik. Holly menghindar, Logan mengejar. Sampai suatu hari di Januari 2023 Logan bertekad membunuh Holly. Ia membawa pisau. Ia menguntit Holly jalan pulang sekolah.
Tiba di suatu lokasi yang sepi, Logan beraksi. Ia menghajar Holly dengan 36 tikaman pisau. Holly tewas di tempat. Logan kabur.
Tak lama kemudian, Logan ditangkap polisi. Diinterogasi, langsung mengakui perbuatannya. Polisi punya banyak bukti rekaman CCTV penguntitan itu.
Logan diadili. Hakim Hilliard di Pengadilan Tinggi Newcastle menggambarkan serangan Logan terhadap Holly sebagai ”kejam dan brutal”.
Hakim Hilliard: ”Anda dipenuhi dengan kebencian dan kecemburuan, tetapi masih dapat memperhitungkan di mana Anda dapat menyerangnya dengan sebaik-baiknya dan dapat menunggu sampai Anda mendapatkan kesempatan itu.”
Hilliard mengatakan, serangan itu berlangsung sekitar satu menit dan disertai luka tusuk di kepala. Itu berarti, ibunda Holly, Trussler, tidak dapat menemui putrinya karena ”kondisi mengerikan”.
Logan juga menikam seorang anak laki-laki yang mencoba membantu Holly di TKP. Anak laki-laki itu bersaksi di pengadilan, mengatakan, ia melihat tragedi itu. Dampaknya, ia mengaku syok. Saat bersaksi, ia mengaku sulit konsentrasi dan sedang menjalani terapi psikologis.
Logan akhirnya dihukum seumur hidup, dengan 17 tahun tanpa pembebasan bersyarat.
Apakah hukuman tersangka Irfan bakal setara Logan? Kita tunggu saja hasil sidangnya kelak. Terserah hakim.
Tapi, Irfan dan Logan mirip. Sama-sama generasi stroberi. Sama-sama ingin pegang kendali atas perempuannya. Egois, mau menang sendiri, agresif jika keinginannya tidak terkabul. Bahkan brutal. Mereka merasa berhak memantau aktivitas hidup pacarnya. Mereka merasa memiliki perempuannya itu, bagai barang.
Pasti, karakter generasi stroberi tidak bisa diubah. Melekat seumur hidup. Hanya bisa dikurangi sifat-sifat kelemahannya yang merugikan orang lain, terutama terhadap orang terdekat.
Itu pun jika mereka tahu kelemahan tersebut. Padahal, karakter mereka ogah dikritik. Seandainya mereka tahu kelemahan itu, pun mereka belum tentu mau mengeliminasinya.
Berarti, generasi baby boomer menciptakan bom waktu. Meledak setelah anak-anak mereka remaja dan dewasa. Sekarang ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: