Evolusi Tren Pernikahan Minimalis: Sederhana, Bermakna, dan Tak Lekang oleh Waktu

Evolusi Tren Pernikahan Minimalis: Sederhana, Bermakna, dan Tak Lekang oleh Waktu

Kesederhanaan yang elegan, momen yang tak terlupakan. -Suha Hafizah-Pinterest

Selain itu, konsep ini sering kali lebih ramah lingkungan. Dengan meminimalkan penggunaan dekorasi sekali pakai dan makanan berlebih, pernikahan minimalis juga mendukung gaya hidup berkelanjutan.


Sebuah momen intim yang penuh makna. Pernikahan minimalis, cinta yang tak lekang oleh waktu. -Fae-Pinterest

Meski terlihat sederhana, rencana pernikahan minimalis tetap memiliki tantangannya sendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah menyusun daftar tamu. Membatasi jumlah undangan sering kali memicu dilema, terutama jika keluarga besar memiliki ekspektasi tertentu.

Selain itu, pasangan juga perlu bekerja sama dengan vendor yang memahami visi mereka. Tidak semua penyedia jasa pernikahan terbiasa dengan konsep minimalis, sehingga pasangan perlu lebih banyak penyesuaian dalam memilih.

BACA JUGA: Video Penghulu Larang Akad Nikah di Akhir Pekan Viral, Ini Klarifikasi Kemenag

BACA JUGA: Memahami Tren Marriage is Scary, Mengapa Pernikahan Terlihat Sangat Menakutkan?

Bagi pasangan yang tertarik dengan konsep ini, langkah pertama adalah menentukan prioritas. Apa yang benar-benar penting bagi mereka? Apakah itu lokasi, makanan, atau suasana? Setelah itu, mereka bisa mulai mencari inspirasi dan vendor yang sesuai dengan visi mereka.

Komunikasi juga menjadi kunci. Penting bagi pasangan untuk menyampaikan konsep yang mereka inginkan kepada keluarga dan teman, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Pernikahan minimalis bukan sekadar tren, melainkan refleksi dari perubahan nilai-nilai dalam masyarakat modern. Dengan penekanan pada pentingnya dan makna, konsep ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak diukur dari seberapa besar pesta yang diadakan, melainkan dari kualitas hubungan yang dirayakan.

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, pernikahan minimalis mengingatkan kita untuk kembali ke esensi: cinta yang tulus dan komitmen yang kokoh. Bagi pasangan yang berani melangkah di jalur ini, mereka tidak hanya menciptakan momen yang indah, tetapi juga kenangan yang abadi. (*)

*) Pingki Maharani, mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: