Isra Mikraj pada Zaman Modern, Melangkah dalam Cahaya Spiritual
ILUSTRASI Isra Mikraj pada Zaman Modern, Melangkah dalam Cahaya Spiritual -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Melibatkan Ruh atau Ruh beserta Jasad?
BACA JUGA:Dialog Nabi Muhammad dengan Nabi Musa saat Peristiwa Isra Mikraj
SIMFONI PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN
Isra Mikraj juga mengajarkan kita tentang arti pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Ketika Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan nabi-nabi sebelumnya, pesan tentang persatuan umat manusia akan terus bergema dalam setiap langkahnya.
Keberagaman dalam hal agama, suku, dan budaya merupakan bagian integral dari kehidupan kita. Terlebih, di Indonesia yang kaya akan keragaman dengan lebih dari 17 ribu pulau dan 300 suku bangsa, keberagaman adalah sebuah anugerah yang seharusnya kita jaga dan lestarikan.
Berdasar data Badan Pusat Statistik Indonesia (2020), sekitar 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim, sedangkan mayoritas sisanya memeluk agama-agama lain.
BACA JUGA:Kronologi Lengkap Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw, Mulai Penyucian Sampai Menghadap Allah
BACA JUGA:Isra Mikraj, Perjalanan Nabi Muhammad di Bulan Rajab Bertemu Allah hingga Menerima Perintah Salat
Hal itu menunjukkan betapa pentingnya menjaga persatuan meskipun terdapat keragaman. Pesan dari Isra Mikraj mengenai persatuan tersebut sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks sosial dan budaya Indonesia yang sangat plural.
Kita harus menyadari bahwa perbedaan bukanlah pemecah, melainkan justru kekuatan yang menyatukan umat manusia dalam harmoni kehidupan.
SPIRITUAL: MENGGAPAI IMPIAN DI ANGKASA
Isra Mikraj adalah kisah yang menggugah, menggambarkan keyakinan yang melampaui batas-batas logika. Dalam waktu yang sangat singkat, Nabi Muhammad SAW mampu menempuh perjalanan yang sangat jauh, yang bahkan oleh akal manusia pun terasa mustahil.
BACA JUGA:5 Tradisi Khas Perayaan Isra Mikraj di Indonesia, Ada Ngusiran di Lombok
Perjalanan itu bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang mengajarkan kita bahwa batasan itu ada dalam pikiran kita sendiri. Keyakinan dan doa dapat membuka jalan menuju harapan meski tampak tidak ada jalan keluar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: