Deretan Tradisi Isra Miraj di Berbagai Daerah, Warisan Budaya yang Tetap Hidup

HARIAN DISWAY - Peristiwa Isra Mikraj memperingati perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Isra Mikraj tidak hanya memiliki makna religius yang mendalam. Tetapi juga menjadi bagian penting dari tradisi masyarakat di berbagai daerah.

Di Indonesia, peringatan itu dirayakan dengan cara yang beragam. Mencerminkan perpaduan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal. Pun, diwariskan turun-temurun.

BACA JUGA:Menggali Makna Perjalanan Isra Mikraj dan Amalan yang Dianjurkan

Tradisi itu tidak hanya menjadi wujud kesetiaan terhadap ajaran agama. Tetapi juga menjaga harmoni sosial. Sekaligus memperkuat identitas budaya.

Berikut adalah cara masyarakat di berbagai daerah untuk merayakan Isra Mikraj.

Tradisi Rajaban di Cirebon, Jawa Barat

Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi pusat kegiatan pengajian akbar dalam peringatan Isra Miraj, menghubungkan generasi dengan warisan budaya. -Maria-Pinterest

Di Cirebon, tradisi Rajaban menjadi salah satu bentuk perayaan Isra Mikraj yang khas. Masyarakat setempat melakukan ziarah ke situs-situs bersejarah. Seperti Plangon atau makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan. Keduanya adalah tokoh penting dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Isra Miraj Malam Ini! Berikut 7 Amalan Sunnah 27 Rajab Yang Harus Kamu Ketahui

Selain itu, Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar pengajian akbar. Diikuti dengan pembagian nasi bogana kepada masyarakat.

Nasi bogana merupakan hidangan khas setempat. Terdiri dari nasi dengan lauk pauk. Seperti telur, tempe, tahu, dan bumbu kuning. Sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan.

Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta

Di Yogyakarta, tradisi Rejeban Peksi Buraq menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Isra Mikraj. Tradisi itu berpusat di Keraton Yogyakarta.

Sumber: