Deretan Tradisi Isra Miraj di Berbagai Daerah, Warisan Budaya yang Tetap Hidup
Di Keraton Yogyakarta, tradisi Rejeban Peksi Buraq menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Isra Mikraj. -Fadhil charcolate-Pinterest
BACA JUGA:Memperingati Isra Mikraj, Menag: Mari Tegakkan Salat!
Peserta pawai mengenakan pakaian adat khas Lombok. Menjadikan peringatan itu sebagai ajang untuk bersilaturahmi sekaligus melestarikan budaya lokal.
Nyongkolan Religi menjadi bukti bagaimana agama dan budaya dapat berjalan beriringan dalam harmoni.
Nilai-Nilai yang Tersirat dalam Tradisi
Keberagaman cara masyarakat Indonesia memperingati Isra Mikraj menunjukkan bahwa agama Islam mampu beradaptasi dengan budaya lokal. Tanpa kehilangan esensi spiritualnya.
BACA JUGA:Isra Mikraj pada Zaman Modern, Melangkah dalam Cahaya Spiritual
Tradisi-tradisi itu tidak hanya menjadi sarana untuk memperkuat iman. Tetapi juga sebagai wadah untuk menjaga hubungan sosial dan melestarikan warisan leluhur.
Melalui tradisi itu, masyarakat diajak untuk merenungkan makna perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menjaga tradisi itu agar tetap hidup.
BACA JUGA:15 Ucapan dan Kata-Kata Mutiara Isra Mikraj 2025, Cocok untuk Teman, Keluarga, hingga Caption!
Peringatan Isra Mikraj bukan hanya tentang peristiwa sejarah, tetapi juga tentang nilai-nilai luhur yang dapat memperkaya kehidupan.
Dengan menjaga tradisi itu, kita tidak hanya menghormati sejarah. Tetapi juga memperkuat identitas budaya dan agama di tengah arus modernisasi. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: