Meditasi dan Refleksi, Belajar dari Keheningan Isra Miraj
Peristiwa Isra Mikraj dan pentingnya salat bagi umat Muslim. -Yassir Abbas-Pexels
HARIAN DISWAY - Isra Mikraj adalah salah satu peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang mengajarkan banyak hikmah. Tidak hanya dari segi spiritualitas. Tetapi juga dari perspektif kehidupan modern.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha adalah momen penuh makna. Itu menggarisbawahi pentingnya keheningan, refleksi, dan hubungan dengan Sang Pencipta.
Dalam dunia yang dipenuhi dengan gangguan-gangguan, pelajaran dari Isra Miraj relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Isra Mikraj 2025, Refleksi Spiritualitas di Era AI
Isra Mikraj bukan sekedar perjalanan fisik. Melainkan juga perjalanan spiritual yang membawa Nabi Muhammad SAW lebih dekat kepada Allah SWT.
Dalam keheningan malam, beliau dipanggil untuk menerima wahyu dan perintah. Menjadi dasar ajaran Islam. Termasuk kewajiban salat lima waktu.
Al-Qur'an, sebagai petunjuk hidup, mengingatkan kita akan makna mendalam dari perjalanan Isra Miraj, saat Allah memberikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. -Muhammad Aftab Jutt-Pinterest
Keheningan itu mengajarkan bahwa di tengah kesibukan dan hiruk pikuk dunia, kita perlu meluangkan waktu untuk memikirkan dan berkomunikasi dengan Tuhan.
Dalam konteks modern, hal itu dapat diwujudkan melalui refleksi. Yang tidak hanya memberikan ketenangan batin. Tetapi juga membantu seseorang memahami makna hidup yang lebih dalam.
Meditasi dalam Islam sering diwujudkan melalui zikir, salat, dan tafakur. Ketika seseorang melaksanakan salat dengan khusyuk, mereka memasuki kondisi spiritual yang mendalam.
Salat tidak hanya menjadi kewajiban ibadah. Tetapi juga momen untuk menghentikan segala aktivitas duniawi. Fokus pada Allah SWT dan menemukan ketenangan dalam ketenangan.
BACA JUGA: Isra Mikraj pada Zaman Modern, Melangkah dalam Cahaya Spiritual
Dengan mengingat Allah melalui zikir, seseorang dapat mencapai keadaan hati yang tenang. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra'd: 28).
Berdzikir, mengingat Allah, adalah cara kita meneladani perjalanan Isra Miraj, saat Nabi Muhammad SAW mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. -fajarrr-Pinterest
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: