Pagar Laut

Pagar Laut

PENULIS menikmati sunset di Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Padar masuk wilayah Taman Nasional Komodo. -ARIF AFANDI UNTUK HARIAN DISWAY-

Ayahnya keturunan Bajo, suku pelaut dari Sulawesi. Haji Nuhung namanya. Ia dikenal sebagai perintis kerajinan patung komodo. 

”Bapak saya membuat patung atas saran seorang peneliti asal Florida, Amerika Serikat, Walter Auffenberg,” ungkap Taher. 

Haji Nuhung tak hanya merintis patung komodo pertama, tapi juga melatih warga Pulau Komodo membuat kerajinan serupa. Kegiatan visioner yang sangat bermakna untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekarang.

Taher lahir dan besar di Pulau Komodo. Sekolah SD di pulau itu. Sedangkan SMP ditempuh di Labuan Bajo. Sebagai anak tokoh, Taher kecil dikenal pandai. 

Karena itu, ia menjadi kesayangan gurunya. Guru SD-nya pula yang mengirimkan ke Labuan Bajo untuk bersekolah di SMP. 

Sayang, ia tak melanjutkan sekolah. Tidak dijelaskan mengapa hanya sampai SMP.

Dengan bekal sekolahnya itu, ia menjadi pemuda aktivis kampung. Ia sempat menggagas untuk membuat buku tentang identitas orang Pulau Komodo. 

”Saat itu kami merasa warga Pulau Komodo kehilangan identitas aslinya. Padahal, identitas asli itulah yang bisa menjadi modal untuk maju,” katanya.

Ia bercerita banyak hal tentang warga kampungnya. Yang selama ini telah menyatu dengan kehidupan alam di Pulau Komodo. Di kampungnya, hewan yang dilindungi bernama komodo itu hidup menyatu dengan warga di kampung. 

Mereka tidak saling mengganggu. ”Di kampung kami komodo biasa berkeliaran di sekitar rumah,” tuturnya.

Bagi warga asli pulau itu, komodo itu berasal dari kata "ko" dan "modo". "Ko" berarti ”milik” dan "Modo" adalah nama suku. Dengan demikian, komodo sebetulnya berarti milik suku Modo. 

Bahwa kemudian itu menjadi nama hewan melata yang dilindungi, Taher tidak tahu sejak kapan itu mulai. Yang pasti, binatang reptil itu sudah menjadi objek studi para ilmuwan sejak lama.

Yang pasti, keindahan gugusan pulau, bukit, pantai, dan laut di NTT bagian barat itu telah memberikan berkah bagi warga setempat. Termasuk warga Kampung Komodo yang untuk menggapainya perlu perjalanan kapal dari Labuan Bajo. 

”Pengambangan pariwisata di sini bisa dirasakan manfaatnya bagi warga,” kata Taher.

Di Labuan Bajo, pagar laut yang memberikan berkah kepada warga setempat adalah pagar alam. Yang terdiri atas gugusan pulau, pantai, dan bukit indah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: