Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Di Masjid Xiguan Kota Lanzhou RRT PWNU Jatim Tawarkan Beasiswa dan Pertukaran Santri
Di kota sekaligus ibu kota Provinsi Gansu yang terletak di barat laut Tiongkok itu, delegasi kecil itu mengunjungi masjid di kota tersebut yakni Xiguan. Di masjid terbesar di Lanzhou, PWNU Jatim menemui pengurus Islamic Association of Gansu Province. --PWNU Jatim
Bahkan usai atau sepulangkanya rombongan dari Tiongkok nanti akan menjalin kemitraan dengan UNAIR. ”Kami akan mengatur silaturahmi akademik Pak Konjen RRT ke UNAIR. Bahkan saya sudah informasikan kepada Pak Rektor dan beliau menyambut baik atas agenda demikian ini,” ujarnya.
BACA JUGA: PWNU Jatim Sinkronkan Program dengan Pemerintah Provinsi
Selain Prof Jojo, kerja sama itu juga diutaraakan pengasuh Pondok Pesantren (PP) Tebu Ireng Jombang KH Abdul Matin Djawahir yang turut dalam lawatan itu. Selain beliau dan Prof Jojo, ada dua pengurus PWNU Jatim yang turut yakni Prof Masykuri Bakri, Wakil Ketua; dan Prawitra Thalib Amari.
Wakil Ketua Rais Syuriah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban itu siap memberikan beasiswa gratis untuk menempuh pendidikan di PP Tebu Ireng dan PP Sunan Bejagung bagi calon satri dan santriwati yang berasal Provinsi Gansu.
Dalam pertemuan di Masjid Xiguan, terungkap kolaborasi kemitraan akademis yang disampaikan Gus Kikin di masjid yang bersejarah itu untuk para santri. --PWNU Jatim
Harapannya melalui kunjungan delegasi PWNU Jatim ke kota Lanzhou Provinsi Gansu kali ini dapat membuka jejaring internasional untuk kemaslahatan umat Islam di dua negara yaitu Indonesia dan Tiongkok ke depan.
BACA JUGA: Gus Yahya saat Pelantikan PWNU Jatim 2024-2029: Pengurus NU Tanpa Baiat adalah Pengurus Palsu
Sementara Prof Masykuri menegaskan bahwa pihaknya juga siap memberikan beasiswa bagi santri-santri di pesantren-pesantren di Lanzhou apabila berkenan melanjutkan studi di UNISMA.
Ditambahkan Prof Jojo, apa yang disepakati di Masjid Xiguan Lanzhou itu diharapkan akan lancar. Mengingat terjadi di salah satu masjid tertua di Tiongkok. Arsitekturnya memadukan keindahan Tionghoa dan keanggunan Islam, mencerminkan kedamaian yang tumbuh dari pertemuan dua dunia.
“Tempat ini bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga simbol persatuan dan warisan umat Muslim di tanah Tiongkok. Jadi apa yang kami tawarkan dalam bidang pendidikan spesifiknya pertukaran santri dua negara semoga terlaksana,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: