Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (89): Racikan Pesona Opera Beijing
KOSTUM RAJA untuk pementasan Beijing Opera. Warna dan simbolnya dipertahankan sejak lama.-Doan Widhiandono-
Satu demi satu program pengenalan budaya terus dirasakan oleh peserta China International Press Communication Center (CIPCC). Sore itu, Kamis, 30 Oktober 2025, kami mengunjungi pertunjukan yang sudah mendunia ini: Opera Beijing.
POHON-pohon di Chaoyang mulai menguning. Daunnya berjatuhan pelan diembus angin musim gugur yang menggigit tulang.
Dalam suasana itu, kami melangkah masuk ke Chang’an Grand Theater, rumah utama Jingju Theater Company of Beijing. Itulah grup jingju terbesar di Tiongkok. Mereka adalah penjaga tradisi dan reputasi sekaligus etalase regenerasi seni.
Jingju adalah istilah lokal untuk opera Beijing. Opera itu memang benar-benar beda dengan opera barat. Meskipun, dasar-dasar panggungnya pasti ada kemiripan.
BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber
Adalah Ghaffar Pourazar yang menjadi pemandu kami hari itu. Ghaffar adalah sosok cukup penting dalam opera tersebut.
’’Opera Beijing adalah pertunjukan yang terintegrasi,’’ ucap Ghaffar. Semua saling menopang menjadi satu pertunjukan yang utuh. Mulai ilusi sampai pengayaan gerak (styliszation). Ya, sebagaimana seni teater lain, gerak-gerak para pemain di panggung adalah gerak yang diperindah.
Ghaffar lalu mencontohkan bagaimana karakter perempuan berjalan, membuka pintu, dan melihat langit. Atau bagaimana karakter lelaki mengendarai kuda dari tongkat dengan rumbai di ujungnya.
Ghaffar juga menerangkan bahwa jingju punya empat karakter utama. Yakni, perempuan, lelaki, karakter wajah bercat, dan karakter badut. Mereka bergerak dengan menyatukan seluruh elemen. Bernyanyi, menari, gestur tubuh. Semuanya ditunjang dengan pola musik yang membentuk ritme dan emosi.

FILOMENO MARTINS, jurnalis dari Timor Leste, dirias seperti Wukong, sang raja kera.-Doan Widhiandono-
Di gedung itu, kami dikenalkan dengan properti-properti opera. Yang paling utama adalah: kostum.
Kami berkeliling ke ruang belakang panggung. Juga pada lobi tempat kami disambut.
Di sana, kostum-kostum opera bergelantungan. Seperti barisan bangsawan yang menunggu giliran masuk istana. Ada jubah merah prajurit, gaun emas bangsawan, atau hiasan kepala bertabur mutiara imitasi yang memantulkan cahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: