ITS Kukuhkan 7 Guru Besar Lagi, Rektor Minta Mereka Aktif Cari Dana Riset dari Luar Negeri

Bambang juga mendorong profesor aktif menarik pendanaan eksternal. Jika setiap profesor bisa menarik dana riset Rp 200-250 juta dari luar, totalnya akan sangat signifikan. 

"Ini jumlah yang besar dan sangat besar. Apalagi jika kolaborasi dengan mitra asing terus digencarkan,” katanya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya riset kolaboratif multidisiplin untuk meningkatkan visibilitas ITS di kancah global. 

“Era sekarang bukan lagi ‘aku-aku’, tapi ‘kita’. Kolaborasi dengan berbagai bidang dan mitra global akan memperkuat posisi ITS sebagai perguruan tinggi berkelas dunia,” imbuhnya. 

BACA JUGA:Inilah Profesor Kehormatan Pertama Kali yang Diangkat Unesa: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Halim Iskandar

BACA JUGA:Anak Ma’ruf Amin Jadi Profesor di Unesa

Ia juga berpesan agar para profesor atau guru besar tak hanya fokus pada pendanaan internal. Dana harus dicari dari luar. Baik lembaga pemerintah, industri, maupun mitra asing. 

Ia berharap profesor ITS tak hanya menjaga kualitas akademik, tetapi juga menjadi motor inovasi berbasis riset dan kolaborasi global.

"Ini yang akan mendongkrak reputasi ITS," tutur Bambang. 

Berikut 7 profesor baru yang dikukuhkan Dewan Profesor ITS: 

1. Prof. Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg - Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK)

2. Prof. Eko Setijadi, S.T., M.T., Ph.D. - Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC)

3. Prof. Gunawan Nugroho, S.T., M.T., Ph.D. - Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS)

4. Prof. Dr. Hendro Juwono, M.Si. - Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD)

5. Prof. Ir. Hera Widyastuti, M.T., Ph.D. - Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK)

Sumber: