Tardozzi Akui Yamaha Ancaman Serius, Ducati Butuh Strategi Baru!
Marc Marquez (kiri) dan Alex Marquez, saat tes pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari 2025--Twitter Crash MotoGP @Crash_MotoGP
Dengan penuh keyakinan, Tardozzi menekankan pentingnya stabilitas dalam sebuah pengembangan:
"Bersikap konservatif tentu ada manfaatnya. Kami sudah memiliki motor yang sangat kompetitif, jadi untuk saat ini, pilihan terbaik adalah tetap menggunakan mesin 2024 dengan beberapa pembaruan. Potensinya tinggi, dan kami yakin memiliki motor yang solid," ujar Tardozzi kepada SkySport.
Yamaha Jadi Ancaman Baru
Selain berbicara soal Ducati, Tardozzi juga secara terbuka mengakui bahwa Yamaha kini menjadi ancaman baru di MotoGP 2025.
"Saya pikir Yamaha telah membuat lompatan besar. Mereka memiliki pembalap hebat seperti Fabio Quartararo. Saat ini, saya melihat Quartararo sebagai lawan utama kami," ungkapnya.
Nama Fabio Quartararo memang mencuri perhatian di tes pramusim Sepang. Pada hari pertama, ia langsung mencatat waktu tercepat, dan dalam dua hari berikutnya, YZR-M1 versi 2025 konsisten berada di tiga besar.
Meski Yamaha tidak menggunakan strategi long run seperti Ducati, Quartararo lebih fokus pada kecepatan satu lap kuat (hot lap). Kabarnya, Yamaha sedang berupaya meningkatkan performa mereka di sesi kualifikasi agar bisa mengamankan posisi start terdepan saat balapan.
BACA JUGA:Kontroversi Ban Michelin Pasca Insiden Jorge Martin di Tes MotoGP Sepang
BACA JUGA:Tes MotoGP Sepang Hari Kedua: Morbidelli Tercepat, Quartararo Tempel Ketat
Fabio Quartararo tetap menjadi ancaman besar bagi Ducati, meskipun Yamaha mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir. Tardozzi mengakui bahwa dengan bakat dan determinasi Quartararo, ia bisa membuat perbedaan besar di MotoGP 2025, meskipun di atas kertas motornya kurang bertenaga dibanding Ducati.
Ducati Pilih Evolusi Ketimbang Revolusi
Dengan mempertahankan mesin GP24 versi upgrade, Ducati lebih memilih pendekatan evolusi bertahap daripada melakukan perubahan besar yang berisiko.
Strategi ini dinilai menguntungkan, terutama dalam kejuaraan ketat seperti MotoGP, di mana kesalahan teknis kecil dan pembekuan pengembangan mesin selama dua tahun ke depan bisa berdampak besar.
Ducati tampaknya yakin bahwa dengan motor GP24 versi upgrade yang sudah terbukti mumpuni, ditambah penyesuaian yang cermat, mereka tetap bisa mendominasi grid.
Namun, persaingan akan semakin ketat dengan kehadiran Yamaha dan Fabio Quartararo sebagai ancaman nyata.
Bulan-bulan mendatang akan menjadi periode yang menarik, dengan persaingan sengit di lintasan. Ducati memilih bermain aman dengan stabilitas performa, sementara Yamaha berusaha bangkit.
Akankah strategi Ducati tetap membawa mereka di puncak MotoGP 2025? Atau justru Yamaha berhasil mengguncang dominasi mereka? Kita tunggu saja hasilnya di balapan pertama musim ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: