Cheng Yu Pilihan drh. Liang Kaspe, Dokter Hewan: Bao Zhu Zhi Xin, Jiang Xin Bi Xin

Cheng Yu Pilihan drh. Liang Kaspe, Dokter Hewan: Bao Zhu Zhi Xin, Jiang Xin Bi Xin

Cheng Yu Pilihan drh. Liang Kaspe, Dokter Hewan: Bao Zhu Zhi Xin, Jiang Xin Bi Xin-tim desain grafis Harian Disway-Dokumen Pribadi

Tak ada yang mampu menggoyahkan kecintaan drh. Liang Kaspe pada profesinya sebagai dokter hewan. Apalagi itu merupakan cita-citanya sejak kecil. Dalam bayangan Liang muda yang mencintai hewan sejak belia, rasanya memang tak ada pekerjaan yang tepat selain menjadi dokter hewan. “Padahal saat saya kecil, saya ini bandelnya minta ampun dan suka berkelahi. Tapi kalau sudah menyangkut hewan-hewan atau makhluk hidup hati saya mudah tersentuh,” ungkapnya. 

Maka, ketika lulus SLTA pada 1973, tiada lain yang dipilihnya selain berkuliah di Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR. Beruntung, setelah menyandang sarjana, perempuan asli Surabaya kelahiran 24 November 1954 itu diberi kesempatan mengabdi di Kebun Binatang Surabaya. Buat Liang, hal itu bak ikan yang diceburkan ke akuarium; dia bungah bukan kepalang. Sebab dengan cara itu, Liang bisa berdekat-dekat dengan hewan-hewan.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr drg R.A. Nora Lelyana MH Kes FICD, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UHT Surabaya: Fu Chang Fu Sui

Tapi lebih jauh lagi, mantan direktur operasional PDTS KBS pada 2011-2014 itu pada dasarnya memang sangat mencintai semua makhluk hidup. Prinsipnya dia tak ingin menyakiti sesama makhluk hidup. Karena itu, motto yang dipegangnya adalah ”抱柱之信 bào zhù zhī xìn” (dapat dipercaya) dan ”将心比心 jiāng xīn bǐ xīn” (tepa selira/tenggang rasa). ”Sebab agar bisa dekat dengan semua makhluk hidup kuncinya hanya dua hal itu,” ujarnya.

Buat Liang, bersahabat dengan hewan itu menyenangkan. Bahkan menurutnya, hewan itu lebih setia daripada manusia. ”Kalau satwa diberikan perawatan yang baik maka mereka akan memberi kita yang terbaik, kalau manusia belum tentu,” ucapnya. Berbagai pandangan Liang tentang hubungannya dengan hewan-hewan itu akhirnya diceritakannya. Liang membagikan kisahnya itu dalam buku berjudul Kenangan yang Terbakar yang ditulis Iryani Syahrir.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Frangky Chandra, CEO Frank Amachi Group: Wu Wang Zai Ju

Dalam buku itu, sebagai orang yang mencintai hewan, sosok Liang sangat menginspirasi. Misalnya, banyak orang tahu bahwa Liang adalah sahabat para satwa KBS. Bagaimana tidak demikian? Tak kurang 35 tahun Liang menjadi bagian dari kebun binatang yang konon terbesar di Asia Tenggara itu. Lebih-lebih Liang tak hanya merawat mereka tapi juga bersahabat. Di antaranya gajah Manis yang sangat penurut padanya. Tak hanya manisnya, tapi dukanya pun dia terima. Seperti ketika diterkam singa yang membuatnya terluka.

Buat orang lain yang juga ingin merasakan kebaikan dari hewan atau makhluk hidup, Liang berpesan untuk berlaku jujur dan berjanji tidak akan menyakiti sesama mahluk hidup. Dengan menjalankan motto tersebut, maka Liang yakin hidup seseorang akan lebih mudah dijalani dan mudah bersahabat dengan semua makhluk hidup. “Dalam hidup ini hanya satu yang paling membuat saya berkesan yaitu jika berhasil menjalin persahabatan baik antarmanusia dan makhluk lain,” tegasnya. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: